“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.” (2 Korintus 3:3)

Bacaan : 2 Korintus 3:1-6

Ada sebuah ilustrasi tentang seseorang yang ditugaskan untuk mengecat sebuah perahu. Ia membawa segala perlengkapan untuk mengecat dan mulai mengecat perahu sesuai permintaan pemilik perahu. Ketika ia mengecat perahu tersebut, ia menemukan beberapa titik lubang di lambung perahu yang bisa sangat berbahaya. Perahu bisa tenggelam, karena mengalami kebocoran. Tukang cat tersebut, segera menambal beberapa titik lubang yang ada dan mengecatnya. Akhirnya, pekerjaan mengecat sudah selesai dan ia menerima pembayaran hasil jerih lelahnya. Beberapa hari kemudian, si tukang cat dipanggil oleh pemilik perahu. Ia merasa heran sekaligus kuatir, dengan panggilan si pemilik perahu. Saat bertemu, ia diberi hadiah uang yang cukup besar oleh pemilik perahu karena kepeduliaannya menambal perahu yang bocor. Si pemilik perahu sangat berterima kasih karena anak-anaknya selamat dari perahu yang seharusnya tenggelam, karena kebocoran di lambung perahunya. Ia lupa memberitahu agar menambal titik-titik lubang di lambung perahu, tetapi si tukang cat sudah menambalnya. Kepedulian si tukang cat telah menyelamatkan jiwa anak-anak pemilik perahu.

Rasul Paulus memberikan nasihatnya kepada jemaat Korintus agar mereka sungguh-sungguh hidup sebagai surat Kristus yang ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup. Anthony Hoekema menyatakan bahwa orang percaya akan mengalami pengudusan yaitu karya Roh Kudus yang melibatkan diri orang percaya untuk melepaskan diri dari pencemaran dosa dan untuk memulihkan gambar diri Allah yang rusak. Dengan bahasa yang sederhana bisa dikatakan bahwa seseorang yang telah mendapatkan keselamatan melalui Yesus akan mengalami perubahan di dalam hidupnya. Ia akan terlibat di dalam proses pembentukan untuk menjadi serupa dengan Kristus. Dunia memberikan tarikan dan godaan yang bisa menjauhkan umat dari Kristus. Abdi-abdi Tuhan masa kini dipanggil untuk menghadirkan kehidupan yang peduli kepada sesama, membawa banyak orang kepada Kristus, hidup dalam tuntunan Roh Kudus, dan memuliakan Allah. (NLU)

“Abdi-abdi Tuhan: Surat Kristus Yang Dibaca Semua Orang”