Tidak Dikenal? Tidak Masalah!
29/05/2020
Janji Tergenapi
01/06/2020

Setia Itu Lebih Utama

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8)

Bacaan : Yesaya 6:1-13

Hidup memang tidak selalu sejalan seperti yang kita harapkan. Demikian pula dalam kehidupan pelayanan bagi Tuhan. Ada banyak rintangan yang terkadang dapat membuat kita merasa lelah hingga menyerah menjadi pilihan yang paling mudah untuk dilakukan.

Salah seorang misionaris muda di Amerika Tengah pun tergoda untuk menyerah. Ia menulis kepada teman-teman dan sanak saudaranya, “Pada siang hari saya berlayar dengan sebuah kapal ikan. Malamnya saya tidur di atas tumpukan kulit binatang di geladak kapal. Namun, orang-orang sepertinya tidak tertarik pada Injil yang saya sampaikan. Kadang- kadang Iblis menggoda dan mematahkan semangat saat saya merasa seolah-olah gagal”. Namun ia menambahkan, “Lalu saya bangkit dan bertekun kembali, karena saya ingat bahwa Allah tidak meminta pertanggungjawaban atas keberhasilan, tetapi kesetiaan kita”.

Kesetiaan dalam pelayanan juga telah ditunjukkan oleh nabi Yesaya. Pengutusan Yesaya sebagai nabi dimulai dengan perjumpaannya dengan Tuhan (ay. 1-3). Dalam perjumpaannya dengan Tuhan, ia mengakui kenajisan dirinya dan ia pun dikuduskan Tuhan melalui seorang serafim yang menyentuh mulutnya dengan bara yang diambil dengan sepit dari atas mezbah (ay. 4-7). Pengutusan nabi Yesaya bukan untuk menghasilkan pertobatan seluruh bangsa, tetapi menghasilkan umat yang mengeraskan hati dan tertutup terhadap hal-hal rohani, kemerosotan rohani yang semakin meningkat, dan bahkan sebagian besar umat Yehuda dibinasakan (ay. 8-13).

Yesaya diutus oleh TUHAN yang duduk dalam kemuliaan namun dalam pelayanannya, ia tidak disenangi oleh umat dan para pemimpin Yehuda. Dengan terus terang, Tuhan menyatakan kepada Yesaya bahwa ia akan “gagal” dalam menjalankan tugasnya.

Bayangkan bila kita berada di posisi nabi Yesaya: apakah kita akan terus berusaha atau menyerah? B. Chapell pernah mengatakan, “Kita dipanggil untuk hidup bagi Tuhan bukan cuma ketika kita harus mengorbankan segalanya, tetapi juga ketika [karya kita] tidak nampak menghasilkan apa-apa”. Tuhan memanggil kita untuk tetap setia dalam pelayanan kita dan biarkan Tuhan menentukan hasilnya. Berjuanglah hingga akhir! (Bo@)

“Bagian Kita Adalah Tetap Setia Dalam Panggilan Pelayanan Kita, Bagaimana Hasilnya Itu Bagian Tuhan”