Sadar Diri Sebagai Seorang Abdi

Sadar Diri
12/01/2020
Maria: Teladan Ketaatan Seorang Abdi
12/01/2020

Sadar Diri Sebagai Seorang Abdi

“Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:20)

Bacaan : 1 Korintus 6:20

Tema besar kebaktian umum GKI Karangsaru tahun 2020 adalah “Mengabdi Pada Sang Pemberi”. Melalui tema ini, kita diajak untuk menyadari keberadaan diri kita sebagai seorang abdi Tuhan. Pada pekan pertama di tahun 2020 ini kita akan bersama-sama belajar tentang apa itu artinya hidup sebagai seorang abdi Tuhan dan belajar dari tokoh-tokoh dalam Alkitab yang menyebut diri ataupun diberi gelar sebagai abdi Tuhan.

Apa itu abdi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, abdi adalah orang bawahan, pelayan, hamba, budak tebusan. Dalam Kekristenan, istilah abdi, hamba dan budak sering dipakai silih berganti. Walaupun ketiga istilah tersebut memiliki konotasi yang sedikit berbeda, namun ketiganya memiliki satu nuansa makna yang sama yaitu kondisi dimana seseorang menaklukkan diri di bawah otoritas orang lain.

Rasul Paulus sering menggambarkan hubungan orang-orang percaya dengan Tuhan bagaikan hubungan antara tuan dan hamba/abdi. Dalam 1 Korintus 6:20 dituliskan: Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:… Kalimat tersebut tentunya mengingatkan kita pada kegiatan jual beli dalam perdagangan. Kata ‘dibeli’ berbicara mengenai sebuah barter atau pertukaran. Jika sebuah barang telah dibayar lunas, maka si pembelilah yang berhak sepenuhnya atas barang tersebut.

Tuhan Yesus harus membayar dengan harga yang sangat mahal yaitu Diri-Nya sendiri, oleh karenanya status kita adalah milik Kristus, hamba Kristus, abdi Kristus. Rasul Petrus mengatakan bahwa darah-Nya sangat mahal menebus kita (1Ptr. 1:18-19). Sebelum ditebus oleh darah Tuhan Yesus kita adalah budak dosa, tetapi setelah ditebus oleh darah Yesus, maka kita telah menjadi milik Tuhan, menjadi abdi Allah. Beberapa orang Kristen masa kini tidak sadar jika dirinya adalah abdi Allah. Mereka sering kali justru berlaku sebagai tuan. Ketika jawaban Tuhan atas doa-doanya tidak sesuai dengan keinginannya maka ia protes besar dan marah kepada Tuhan. Ketika kehendak, impian, cita-cita mereka tidak terwujud, mereka menuntut Tuhan untuk mewujudkannya. Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah hidup sebagai abdi Tuhan, sadar diri sebagai abdi Tuhan, atau justru bersikap sebagai tuan atas kehidupan Saudara? (AP)

“Semua Orang Kristen Adalah Abdi Dan Kristus Adalah Tuannya”