Maria: Teladan Ketaatan Seorang Abdi

Sadar Diri Sebagai Seorang Abdi
12/01/2020
Paulus: Teladan Pengakuan Seorang Abdi
16/01/2020

Maria: Teladan Ketaatan Seorang Abdi

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”. Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Lukas 1:38)

Bacaan : Lukas 1:26-38

Injil Lukas 1:28-38 menceritakan sosok Maria yang digambarkan sebagai perempuan yang sedang menjalani masa pertunangan dengan Yusuf. Di tengah-tengah masa pertunangan tersebut, malaikat Gabriel datang kepada Maria dan memberitahukan rancangan Allah yang melibatkan dirinya. Maria digambarkan menaati kehendak Tuhan dengan bersedia mengandung sebelum menikah. Hal tersebut memiliki resiko yang sangat besar. Pada masa itu, hukuman bagi orang yang hamil di luar nikah adalah dirajam sampai mati karena dianggap melakukan perzinahan. Namun karena itu adalah perintah Allah, rancangan Allah, maka Maria menaati kehendak Tuhan dengan menyatakan, “Sesungguhnya, aku ini adalah hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Maria menyadari dirinya adalah hamba Tuhan; maka tidak ada tempat untuk menyatakan tidak. Maria tidak membantah, juga tidak menunda waktu sampai dia menikah dengan Yusuf, tetapi dengan ketaatan seorang hamba, dia siap menjalani hal yang tidak mudah itu. Mengapa Maria dapat menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Tuhan? Maria dapat sedemikian taat kepada Tuhan karena Maria mengerti benar siapa Allah. Dengan kata lain Maria benar-benar mengenal Allah. Maria mengenal Allah yang telah berkarya dengan luar biasa dalam kehidupan Israel. Allah adalah sosok yang bertanggungjawab, yang tidak pernah keliru, rancangannya tidak pernah gagal, rancangannya adalah rancangan keselamatan dan damai sejahtera.

Bagaimanakah dengan Saudara? Sudahkah Saudara hidup dengan ketaatan seperti Maria? Ataukah selama ini Saudara menjalani hari-hari yang diliputi keragu-raguan terhadap segala kehendak dan rencana Allah? Jika keragu-raguan terhadap kehendak dan rancangan Allah terus membayang-bayangi kehidupan kita sebagai seorang Abdi Allah, maka kemungkinan besar kita belum benar-benar mengenal sosok Allah, Tuan kita. (AP)

“Semua Orang Kristen Adalah Abdi Dan Kristus Adalah Tuannya”