Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8)

Bacaan : Yesaya 6:1-8

Pernahkah Saudara mendengar nama Suster Marrieta, Suster Viany, Suster Ima, dan Suster Ervina? Siapakah mereka? Keempat suster tersebut adalah biarawati dari kongregasi Servarum Spiritus Sancti (SSPS), dalam bahasa Indonesia disebut Suster Misi Abdi Roh Kudus. Pertama kali mereka diboyong ke Papua oleh pihak Keuskupan Jayapura pada Mei 2009 dan langsung di tempatkan di desa Kali Bom. Kehadiran mereka pun disambut baik Pemerintah setempat. Kebetulan sekali di sana terdapat SMP dan SMA, yang saat itu kekurangan guru untuk mengajar, seperti yang lazim dialami sekolah-sekolah Kristen dan Katolik lainnya di pedalaman. Pengabdian keempat suster tersebut dimulai sebagai guru kontrak. Enam bulan pertama, semuanya berjalan lancar. Bulan-bulan berikutnya muncul banyak masalah, gaji yang mulai tersendat-sendat, asrama yang dibangun tidak bisa digunakan, dan  kehidupan menggereja yang sangat minim. Beratnya tantangan yang menghadang ketika melayani sebagai guru di pedalaman membuat banyak muda-mudi Kristen enggan menerima perutusan untuk berkarya di pedalaman.

Melihat kenyataan itu, Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia (MPK) meluncurkan program Learn to Serve. MPK memfasilitasi Gerakan Pemuda Kristen Peduli Pendidikan, di mana para pemuda gereja, mahasiswa, dan lulusan Perguruan Tinggi yang peduli memajukan pendidikan Kristen di Indonesia dilengkapi dan diutus untuk melayani sekolah-sekolah Kristen, khususnya di daerah yang membutuhkan bantuan.

Yesaya diutus Allah untuk melayani di tengah-tengah medan yang berat, yaitu di tengah-tengah bangsa yang najis bibir. Meskipun demikian, Yesaya menerima perutusan itu. Hari ini, Tuhan juga memanggil orang-orang Kristen yang memiliki kerinduan untuk melayani sebagai guru di pedalaman untuk tidak bimbang memberi diri menerima perutusan dari Tuhan. Dia yang mengutus akan memperlengkapi Saudara. Dia yang mengutus akan memampukan Saudara menjalani perutusan dariNya. (AP)

“Jika Bukan Orang Kristen Yang Memberi Diri Untuk Melayani Sebagai Pedidik Di Sekolah-Sekolah Kristen Daerah Pelosok, Siapa Lagi Yang Harus Di Utus?”