Memuji Tuhan Saat Doa Terkabul
20/01/2021
Memuji Tuhan Saat Bekerja
22/01/2021

Memuji Tuhan Dalam Kesesakan

“Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah.” (Kisah Para Rasul 16:25)

Bacaan : Kisah Para Rasul 16: 25-34

Sekarang bersyukur, hai hati mulut, tangan!

Sempurna dan besar segala karya Tuhan!

Dib’riNya kita pun anug’rah dan berkat.

Yang tak terbilang, t’rus, semula dan tetap.

Syair lagu di atas digubah oleh Martin Rinkart (1586-1649), seorang pendeta gereja Lutheran di sebuah desa kecil Eilenberg Saxony Jerman. Setelah menyelesaikan pendidikan teologi, ia segera melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, bersamaan dengan terjadinya perang di Jerman (melawan Swedia). Pada waktu itu, banyak sekali pengungsi datang berlindung ke Eilenberg karena desa tersebut memiliki pagar pertahanan. Suasana terasa sangat mencekam. Tentara Swedia sudah mengepung desa tersebut dan persediaan makanan serta obat-obatan menipis. Penduduk terancam oleh wabah penyakit, kelaparan dan ketakutan. Kurang lebih 800 rumah hancur berantakan dan jumlah korban yang meninggal dunia semakin meningkat. Tidak lama kemudian bahkan para hamba Tuhan pun jatuh sakit dan meninggal dunia, sehingga hanya tinggal Martin yang masih hidup.

Tidak lama kemudian orang-orang Swedia menawarkan perdamaian namun meminta pampasan perang yang sangat besar. Akhirnya hanya Martin seorang diri yang bersedia menuju ke daerah musuh dan berunding dengan mereka. Perdamaian pun tercapai dan masa penderitaan pun berakhir. Martin Rinkart menyadari bahwa pemulihan tidak akan terjadi tanpa didahului oleh pengucapan syukur, oleh karena itu ia menggubah lagu ini bagi sisa-sisa penduduk Eilenberg yang selamat.

Martin Rinkart memuji Tuhan, menciptakan lagu pujian dalam keadaan kesesakan. Demikian juga Paulus dan Silas dalam bacaan hari ini memuji Tuhan dalam kesesakan di penjara. Menyanyikan pujian bagi Tuhan dalam kesesakan dapat membuat Paulus dan Silas kuat menghadapi kesesakan bahkan dapat membuat Paulus dan Silas tetap berlaku benar, tidak melarikan diri saat gempa datang dan ada peluang untuk melarikan diri. Mari kita belajar untuk tetap memuji Tuhan walaupun kesesakan hidup datang. Puji-pujian yang dinyanyikan saat kesesakan dapat dipakai Tuhan untuk menguatkan kita menghadapi kesesakan hidup. (AP)

Puji-Pujian Dapat Dipakai Allah Untuk Menguatkan Kita Di Kala Kesesakan