“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:41)

Bacaan : Matius 26:36-46

Ada sebuah kisah yang luar biasa tentang kekuatan doa. Dikisahkan di sebuah rumah sakit kecil, kedatangan seorang anak yang telah berjalan jauh dari desanya menuju rumah sakit tersebut. Anak ini berjalan selama lebih dari dua jam melalui jalan setapak, menembus hutan dan sawah. Ia pergi ke rumah sakit untuk meminta obat malaria bagi ibunya. Ketika nama ibunya dipanggil, ia segera menerima botol obat dan bergegas pulang. Namun tanpa disadarinya, telah terjadi kesalahan yang dilakukan oleh perawat rumah sakit tersebut. Perawat memberikan botol yang salah, yaitu botol berisi disinfektan atau obat pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kesalahan fatal ini terjadi karena botol-botol obat dan botol-botol berisi disinfektan berbentuk sama. Seluruh tim medis di rumah sakit kecil tersebut menjadi panik dan kalut, karena mereka tidak mungkin mengejar si anak yang sudah pulang hampir dua jam yang lalu serta tidak tahu rumahnya.

Dokter kepala rumah sakit segera mengajak semua tim medis untuk berkumpul dan berdoa. Mereka berdoa memohon ampun kepada Tuhan atas kesalahan dan keteledoran yang sudah dilakukan. Mereka memulai memisahkan botol-botol obat dan botol-botol disinfektan. Saat fajar menyingsing, perawat jaga dikejutkan dengan kehadiran si anak yang tiba-tiba muncul dengan wajah pucat pasi. Si anak menerangkan bahwa botol obat yang ia bawa telah pecah dan cairan obat tumpah ke tanah, ketika ia terjatuh saat berlari pulang. Dalam percakapan itu diketahui, bahwa waktu kejadian tentang botol berisi disinfektan yang jatuh dan pecah, tepat di saat tim medis berdoa. Barangkali bagi sebagian orang, kisah di atas bisa disebut kebetulan atau hanya cerita rekaan belaka.

Bagi abdi-abdi Kritus, kejadian yang seolah-olah kebetulan, bisa dikerjakan oleh Tuhan. Kesedihan, kekhawatiran, dan keputusasaan bisa dialami siapa saja. Tuhan Yesus saat di taman Getsemani juga mengalami ketakutan, tetapi Ia atasi dengan berdoa kepada Bapa. Abdi-abdi Kristus wajib memperhatikan perintah Tuhan Yesus, agar senantiasa berjaga-jaga dan berdoa dalam segala situasi. Kekuatan doa akan hadir dalam kehidupan anak-anak Tuhan yang percaya dan bersandar penuh kepada Tuhan. Dalam keadaan sulit, abdi-abdi Kristus bisa goyah iman, namun kekuatan doa akan memberikan pembuktian. (NLU)

“Kekuatan Doa: Tanpa Batas”