Tawan Dan Taklukkan Pada Kristus!
08/05/2020
Kekuatan Doa
11/05/2020

Melayani Sekaligus Bersekutu

Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya.” (Lukas 10:41-42)

Bacaan : 2 Korintus 10:5

Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk memiliki persekutuan yang erat dengan-Nya, tetapi juga melayani-Nya dengan sepenuh hati. Bagaimana caranya agar kita dapat menyeimbangkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari?

Injil Lukas pernah mencatat peristiwa di mana Tuhan Yesus dan para murid-Nya bertamu ke rumah Marta. Marta sibuk sekali melayani sedangkan Maria, saudarinya justru duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya (ay. 38-39). Kemudian saat Marta mengadu, Tuhan Yesus justru menyatakan bahwa Marta terlalu kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, sedangkan Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil padanya (ay. 41-42).

Saya setuju dengan Charles H. Spurgeon (1834–1892) yang meyakini bahwa kesalahan Marta bukan pada pelayanannya, melainkan karena ia mengizinkan pelayanannya mengacaukan perhatiannya dari Yesus. Spurgeon percaya bahwa kita seharusnya menjadi seperti Marta, tetapi juga sekaligus seperti Maria. Ia menulis, “Kita harus rajin melayani, sekaligus rajin bersekutu dengan-Nya. Untuk itu kita membutuhkan kasih karunia yang besar. Kita lebih mudah melayani daripada bersekutu dengan Tuhan”.

Joanie Yoder pernah bertemu dengan seorang ibu muda yang memiliki anugerah untuk melakukan keduanya. Ia selalu haus akan Allah dan firman-Nya, tetapi mau tidak mau kesibukan kehidupan keluarganya setiap hari akan menenggelamkan dirinya. Kemudian ia punya ide. Di setiap ruangan, ia menaruh kertas dan pensil pada tempat yang tinggi, yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sementara ia melayani Tuhan di tengah tanggung jawab rumah tangganya, ia tetap membuka diri kepada Allah. Setiap kali terlintas sebuah ayat Alkitab dalam benaknya, atau sesuatu yang patut diakui, dikoreksi, atau didoakan, ia cepat-cepat mencatatnya di kertas terdekat. Pada malam harinya, setelah anak- anak tidur, ia mengumpulkan kertas-kertas itu dan mendoakannya di atas Alkitabnya yang terbuka.

Ibu muda tersebut telah berhasil menemukan cara untuk menyeimbangkan keduanya. Semoga kita pun juga dapat menemukan cara terbaik untuk melayani Allah sekaligus bersekutu dengan-Nya dengan seimbang. (Bo@)

“Butuh Hikmat Tuhan Untuk Jaga Keseimbangan Pelayanan Dan Persekutuan”