“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:19)
Bacaan : Matius 6:19
Setiap tahun kasus investasi bodong semakin marak terjadi. Satgas Waspada Investasi mencatat, sepanjang tahun 2019 pihaknya telah menghentikan 444 entitas investasi bodong. Angka itu meningkat tajam dari yang 2018 sebanyak 108, dan tahun 2017 sebanyak 80. “Strategi utama yang harus dilakukan oleh Satgas Waspada Investasi dan juga pemerintah adalah mengedukasi masyarakat secara berlanjut”, kata Tongam saat dihubungi detikcom, Jumat (27/12/2019). Dengan adanya edukasi, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap investasi bisa meningkat. Maraknya investasi bodong juga dipicu oleh peluang yang ada, masyarakat Indonesia saat ini banyak yang berminat untuk menginvestasikan hartanya agar dapat terus berkembang.
Perkataan Tuhan Yesus dalam ayat 19, merupakan salah satu perkataan yang dianggap kontroversial karena terdengar ekstrim dan membingungkan. Di tengah-tengah gairah masyarakat untuk berinvestasi, sekilas pengajaran Tuhan Yesus ini justru melarang untuk mengumpulkan harta, yang juga dapat berarti: larangan menabung, larangan berinvestasi. Apakah memang pengajaran Tuhan Yesus ini bermaksud demikian?
Untuk memahami perkataan Tuhan Yesus dalam ayat 19 ini, kita perlu membandingkan bagian ini dengan terjemahan yang lain. Matius 6:19 menurut terjemahan baru LAI berbunyi “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi”, sedangkan menurut terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari berbunyi: “Janganlah mengumpulkan harta untuk dirimu di dunia”, dan menurut terjemahan Alkitab Yang Terbuka berbunyi: “Jangan menimbun untuk dirimu sendiri harta di bumi”. Dengan demikian menjadi jelas, bahwa yang dimaksud dengan jangan mengumpulkan harta benda di bumi adalah jangan menimbun harta benda semata-mata untuk diri sendiri. Menimbun harta benda semata-mata untuk diri sendiri adalah salah satu ciri gaya hidup hamba uang. Mengumpulkan harta benda di dunia tidak dilarang. Yang dilarang adalah mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya semata-mata untuk dirinya sendiri. Tuhan menginginkan bahwa kita juga harus berbagi kepada sesama yang membutuhkan. (AP)
“Mengumpulkan Harta Di Dunia Bukan Semata-Mata Untuk Diri Sendiri, Mengumpulkan Harta Di Dunia Juga Untuk Berbagi Kepada Sesama”