“Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 9:24)
Bacaan : Yeremia 9:23-26
Tahu tentang Allah adalah hal biasa, tetapi mengenal-Nya secara pribadi adalah hal yang sangat berbeda. Perbedaan ini akan tampak nyata bila kita berbicara tentang sifat-sifat Allah. Pemikiran bahwa Allah hadir di mana pun adalah hal yang mengejutkan. Namun menyadari kehadiran-Nya pada saat kita membutuhkan, memberi kita rasa aman dan pengharapan. Pemikiran bahwa Allah Mahatahu sering kali diragukan. Namun memiliki keyakinan bahwa seluruh hidup kita tak luput dari perhatian-Nya adalah kebahagiaan tersendiri yang membawa damai dalam menjalani setiap ujian kehidupan. Pemikiran bahwa Tuhan itu Mahakuasa membuat kita takjub akan kebesaran-Nya. Namun untuk membuktikan bahwa Dia bekerja melalui dan untuk kita, kita harus berserah penuh dalam genggaman tangan-Nya yang kuat. Pemikiran bahwa Allah tak pernah berubah adalah jaminan. Namun untuk memenuhi komitmen kita dalam berserah penuh kepada-Nya, kita harus yakin akan kesetiaan-Nya. Pemikiran bahwa Allah itu Kasih, sungguh indah untuk direnungkan. Namun dengan mengenal Dia sebagai sang Penebus yang penuh kasih melalui iman kita kepada Putra-Nya, Yesus Kristus, membawa sukacita tersendiri karena dosa-dosa kita telah diampuni.
Latar belakang bacaan kita hari ini adalah seruan agar umat Israel meratapi keadaan mereka yang sedang berada dalam penghukuman Allah (Yeremia 9:17-20). Namun meratap saja tidak menyelesaikan masalah. Israel akan binasa karena tidak mengenal Allah dan firman-Nya (Yeremia 8:8-15). Oleh karena itu, mereka harus belajar mengenal Allah dengan benar. Mereka harus sadar bahwa kebanggaan terhadap diri sendiri adalah sia-sia (9:23). Mereka memerlukan pengenalan akan Allah sebagai Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi. Sebagai umat Allah mereka juga harus mengikuti jejak Allah dan melakukan perbuatan-Nya, yakni kasih setia, keadilan, dan kebenaran, karena inilah yang disukai Allah (9:24). Dengan demikian barulah mereka dapat dipulihkan Tuhan. (AP)
“Pengenalan Akan Allah Akan Membawa Pemulihan Hidup”