“Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” (Kolose 3:9-10)
Bacaan : Kolose 3:8-11
Vernon Grounds pernah menyatakan, “Diperkirakan setiap tahun terbit sekitar 300.000 buku baru di seluruh dunia. Sungguh suatu jumlah yang luar biasa! Namun, hanya ada satu buku, yaitu Alkitab, yang paling bertahan di antara semua buku itu. Apa yang dapat kita katakan mengenai daya tarik “buku tua” ini? Jawabannya sangatlah sederhana. Buku ini adalah firman Allah, yang disampaikan dalam bahasa manusia, dan menceritakan tentang Pencipta kita dan kehendak-Nya atas dunia ini. Tidak hanya itu, buku ini juga memberikan pengertian yang paling tepat mengenai sifat dasar manusia yang membingungkan, serta alasan kita berbuat sesuatu”. Robert Coles, seorang profesor dari Harvard, telah mewawancarai ratusan orang dari berbagai kalangan masyarakat. Ketika ditanya mengenai hal yang telah dipelajari dari penelitiannya tentang sifat dasar manusia, Dr. Coles menunjuk Alkitab yang terletak di atas mejanya dan berkata, “Saya tidak menemukan satu hal pun mengenai penciptaan manusia yang bertentangan dengan yang telah saya pelajari dari para nabi Yahudi dan dari Yesus, serta hidup orang-orang yang dijamah-Nya”.
Dr. Coles memberikan pernyataan yang menarik bahwa Alkitab menerangkan dengan baik tentang sifat dasar manusia dan Yesus sangat berdampak bagi orang-orang yang dijamah-Nya. Senada dengan Dr. Coles, rasul Paulus ingin menegaskan bahwa orang-orang yang mengalami perjumpaan dengan Kristus, semestinya mengalami perubahan perilaku dalam keseharian hidupnya. Orang-orang yang dulunya suka marah, geram, fitnah, kata-kata kotor, dusta, dan kejahatan; setelah mengalami perjumpaan dengan Kristus, seharusnya meninggalkan dan menanggalkan semuanya itu. Bahkan, perubahan perilaku merupakan proses pembaruan serupa dengan gambar Khaliknya. Murid atau abdi Kristus masa kini wajib mengevaluasi perilakunya, apakah sudah mengalami perubahan sebagai manusia baru atau belum? Murid dan abdi Kristus sudah seharusnya menampilkan gaya hidup dan cara hidup yang berbeda dari dunia. Pikiran, perkataan, dan perbuatannya sungguh-sungguh mencerminkan kasih serta karya Kristus bagi dunia. Dunia yang semakin individualis dan egois, membutuhkan peragaan kehidupan yang benar dari para abdi Kristus. (NLU)
“Anda Dan Saya Masih Lama Atau Sudah Baru?”