Menyatakan Kasih Kristus Kepada Dunia
21/08/2021
Tinggal Di Dalam Aku
24/08/2021

Tanda Mujizat

Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui.(Yosua 24:17)

Bacaan : Yosua 24:14-18

Terasa atau tak terasa, waktu terus bergulir dengan cepat. Saat ini, seluruh warga GKI (Gereja Kristen Indonesia) kembali bersyukur dan bersukacita karena merayakan HUT GKI ke-33. Sebuah momen indah penuh sejarah yang harus terus dikenang dan dikembangkan. Mari segarkan ingatan sejenak tentang kiprah penyatuan GKI. Awalnya, GKI dikenal dengan nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) yaitu gereja berbahasa Hokian. Gereja THKTKH di Jawa Tengah dan Jawa Timur didirikan oleh Zending dari Belanda (Nederlandsche Zendings Vereeniging) sedangkan di Jawa Barat diawali oleh penemuan sebuah Alkitab berbahasa Melayu oleh Bapak Ang Boen Swie di tahun 1858. Nama Gereja Kristen Indonesia sendiri mulai digunakan pada tahun 1950. Penetapan nama ini menunjukkan kesadaran GKI untuk dapat menjalankan misi dan panggilannya secara nasional, tidak lagi terikat pada suku tertentu saja.

Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja THKTKH itu memulai upaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI, dalam wadah Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya. Pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gereja tersebut diikrarkan menjadi satu gereja, yaitu: GKI (Gereja Kristen Indonesia). Proses penyatuan GKI membutuhkan waktu yang cukup lama; meskipun pada waktunya kerinduan bersatunya GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur menjadi nyata. Itu semua karena anugerah-Nya! Perjalanan panjang penyatuan GKI yang dirayakan saat ini, merupakan tanda mujizat yang harus disyukuri. Bahkan menjadi peringatan akan kasih setia dan pertolongan Tuhan yang luar biasa. Yosua dalam pesannya kepada umat Israel menegaskan agar mereka tidak pernah lupa akan kasih setia dan perbuatan-perbuatan besar yang telah dilakukan Tuhan. Yosua juga memberikan tantangan supaya mereka hanya beribadah dan menyembah Tuhan saja. Kesadaran dan keyakinan bahwa Tuhan campur tangan dalam upaya penyatuan GKI, akan membawa warga GKI selalu bersyukur dan mengandalkan Tuhan senantiasa. (NLU)

Bersatunya GKI Adalah Tanda Mujizat Yang Harus Terus Disyukuri