Sebagai seorang pengusaha kaya yang ternama, Sam terkenal tidak saja sebagai orang yang pelit dan kikir, tetapi juga orang yang kejam dan tidak pernah peduli dengan orang lain. Hidupnya penuh kemarahan dan juga kebencian, tidak saja kepada para karyawannya, tetapi juga kepada kedua keponakannya yang miskin, Franky dan Robby.
Di malam Natal, Sam tertidur dan bermimpi bertemu dengan sang Iblis, yang siap membawanya ke neraka. Sam berdebat bahwa seharusnya dia masuk ke surga, bukan ke neraka. Dia berdalih apa yang dilakukan dalam hidupnya itu bukan kesalahannya, tetapi justru dia yang sering mendapatkan kepahitan dalam hidupnya.
Kemudian Sam menceritakan kisah hidupnya. Kepahitan hidup sudah dirasakannya semenjak berusia muda. Di masa kecilnya, walaupun kaya, dia tak pernah mendapat perhatian yang cukup dari orangtuanya, bahkan akhirnya dia melihat orang tuanya harus bercerai.
Di masa remajanya, Sam bertumbuh menjadi remaja nakal yang suka berbuat keonaran. Itulah yang membuat cintanya ditolak oleh Daisy, orang yang paling dicintainya dalam hidupnya. Daisy lebih memilih Tom, sepupu Sam yang miskin, untuk menjadi suaminya (orang tua Franky dan Robby). Putus cinta membuat Sam mabuk dan menghamili seorang gadis bernama Angela. Angela pun menuntut agar Sam menikahinya, tapi Sam menolak dan menghendaki agar bayi itu digugurkan. Angela menolak dan pergi dari kehidupan Sam.
Kenakalan Sam membuat sang Mama sedih dan kecewa. Setelah sang Mama meninggal, Sam jatuh miskin. Teman – temannyapun meninggalkan Sam dalam kesendirian dan kemiskinan. Akhirnya Sam hidup menjadi gelandangan di jalanan. Pada suatu malam, Sam sakit dan hampir mati. Untunglah ada Daisy dan Tom yang menolong dan membawanya ke rumah sakit.
Akhirnya, Sam terbangun dari tidurnya. Betapa senangnya Sam karena ternyata dia masih hidup dan berjanji menjadi ‘orang baik’. Tanpa sengaja, Sam menemukan sebuah racun tikus di keranjang sampahnya. Pikiran jahatnya kembali muncul dan mencurigai bahwa salah seorang keponakannya berniat membunuhnya dengan racun itu, karena merekalah yang terakhir berada di rumahnya.
Dengan kemarahan yang meledak, Sam berangkat ke rumah keponakannya untuk meminta pertanggungjawaban mereka. Tapi justru disana dia menemukan ketulusan sebuah cinta dan menyadari bahwa sebenarnya dirinyalah yang jahat. Selain itu, sebuah kejutan besar lain telah menantinya, membuatnya menemukan kembali Natal-nya yang selama ini telah hilang.