Gara – gara merasa dirinya adalah anak “haram” dan tidak disayangi lagi oleh orang tuanya, Amanda nekad kabur dari rumah. Dalam pelariannya dari rumah, Amanda malah tersesat. Beruntunglah Amanda bertemu Ratih, seorang anak pemulung, yang bersedia menolongnya dan membawa Amanda untuk menginap di rumahnya yang sederhana.
Tapi keluarga Ratih sendiri juga sedang dilanda masalah. Gara – gara ayah Ratih kalah berjudi jutaan rupiah, maka rumah mereka didatangi para preman yang menagih hutang dan siap menyita apa saja yang mereka miliki, jika mereka tak mampu melunasi sisa hutang mereka. Walau demikian, di tengah kegelisahan dan ketakutan, keluarga Ratih mencoba tenang dan menyerahkan seluruh masalah mereka di tangan Tuhan. Melalui keluarga Ratih inilah, Amanda kemudian belajar betapa berbahagianya orang yang memiliki dan mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka.
Keesokan harinya, para penagih hutang kembali datang ke rumah Ratih. Tapi karena uang mereka masih kurang untuk membayar sisa hutang, maka para preman bermaksud membawa Amanda sebagai jaminan. Untunglah, tiba – tiba muncul orang tua Amanda. Rupanya, diam – diam Ratih telah menghubungi orang tua Amanda agar menjemput Amanda di rumahnya. Dan akhirnya, orang tua Amandalah yang kemudian melunasi sisa hutang keluarga Ratih.
Amanda
Gadis remaja dari keluarga kelas menengah, bergaya tomboy, emosional dan berjiwa pemberontak, gaya bicara ceplas – ceplos, cenderung sombong dan meremehkan orang lain.
Pak Hendra
Ayah Amanda, berumur 50 tahunan; seorang pengusaha yang merasa selalu gagal dalam hidupnya; penggerutu dan pemarah, gaya bicaranya cenderung kasar.
Bu Hendra
Ibu Amanda, seusia dengan suaminya; seorang ibu rumah tangga yang walaupun banyak omong tapi penuh kesebaran, hanya saja hatinya penuh kebimbangan dan ketakutan.
Ratih
Gadis remaja pemulung yang miskin; baik hati, ramah dan suka menolong, nada bicara ramah dan bersahabat.
Danang
Adik Ratih; emosional, gaya bicara ceplas – ceplos dan tingkah lakunya agak kasar.
Bu Gito
Ibu Ratih; bijaksana, baik hati dan ramah, gaya bicaranya halus dan dalam setiap katanya terpancar imannya kepada Tuhan.
Preman 1
Preman; berpenampilan acak – acakan dan kata – katanya kasar.
Preman 2
Preman; berpenampilan acak – acakan dan kata – katanya kasar.
Malaikat
Pembawa acara sekaligus pembawa cerita; mengingatkan agar manusia selalu taat dan setia kepada Tuhan
Iblis
Pembawa acara sekaligus pembawa cerita; menghasut manusia untuk jatuh kedalam dosa, kata – katanya penuh sindiran dan ejekan, tapi pandai juga berbicara dan berdebat.