Seorang anak kecil pincang tinggal di lantai atas rumah sewa bersama
ibunya, seorang tukang cuci. Sepanjang hari anak itu di kursi tinggi sambil melihat
ke jalan dipenuhi orang yang berlalu lalang tanpa peduli sekitarnya. Ketika
menjelang malam dan ibunya pulang, ia akan melambaikan tangan sambil
tersenyum ke arah ibunya yang sedang berjalan menuju rumah. Satu kali ia
berkata kepada ibunya betapa ia sedih karena tidak bisa membantu ibunya.
Ibunya berkata kepadanya untuk tidak merasa sedih. Sebab ketika ia pulang dan
melihat tangan kecil anaknya melambai kepadanya sambil tersenyum, ibu itu
merasa sangat gembira. Si anak kemudian berjanji akan lebih banyak
melambaikan tangan dan tersenyum. Satu hari ia menyambut ibunya dengan
lambaian tangan dan senyum, seorang pekerja yang melihat peristiwa itu ikut
mengangkat topinya dan tersenyum ke arahnya. Anak itu membalas sapaan pria
itu dengan senyum termanisnya. Sejak hari itu bukan hanya ibunya yang melihat
lambaian tangan dan senyumnya melainkan juga laki-laki itu juga. Orang-orang
yang lewat di jalan melihat kejadian itu dan mulai mengikuti. Akhirnya dari
lambaian tangan dan senyuman ke arah anak menuju ke orang-orang di dekat
mereka hingga tercipta keramahan di jalan itu. Satu senyuman merubah ketidakpedulian di jalan itu.
Satu perbuatan benar merubah puluhan, ratusan bahkan ribuan ketidakbenaran. Prinsip itu yang diterapkan Paulus dalam pekerjaan dan pelayanannya.
Ketika ia menghadapi tekanan yang berat ia memilih membalas tekanan itu
dengan rasa syukur. Ketika ia dimaki, ia memberkati. Ketika dianiaya ia tetap
tersenyum sabar. Paulus sadar betul sikapnya yang benar dan baik akan
membawa dampak pada sekitarnya. Ia memilih untuk tidak kalah dan menyerah
dengan kondisi sekitarnya. Paulus yakin bahwa reaksi yang tepat terhadap aksi
sekitarnya akan merubah ketidak-benaran yang terjadi di sekitarnya.
Dunia kerja adalah dunia keras yang membentuk manusia menjadi keras.
Kita yang ada di dunia kerja ada pada pilihan. Menyerah dan kalah dengan situasi
dan kondisi tempat kerja kita atau memilih memulai “senyum” untuk merubah
dunia kerja kita. Firman Tuhan memastikan kita jika kita memilih bereaksi tepat
dan benar yakni, tanggung jawab dan kelemah-lembutan maka satu “senyuman”
kita akan merubah puluhan bahkan ribuan pekerja di sekitar kita. Selamat
melambaikan tangan dan tersenyum di dunia kerjamu! (SHS)