Genre : Drama Natal Anak
Estimasi Waktu : 60 Menit
Ringkasan Cerita :
Sebenarnya, nama anak itu adalah Renny Wijayanti. Tetapi, teman – temannya lebih suka memanggilnya dengan panggilan gadis onde-onde. Mengapa ? Karena selain membantu orangtuanya berjualan onde – onde, tubuh Renny memang mirip onde – onde : gendut bulat bertabur bintik coklat bekas gigitan nyamuk di sekujur tubuhnya. Walau begitu, Renny tidak pernah malu dengan dirinya, karena Renny percaya Tuhan memang menciptakannya demikian.
Hanya saja, ada satu kesedihan di hati Renny. Ayahnya, Pak Kumis, selalu melarangnya pergi ke gereja, termasuk di hari Natal ini. Padahal Renny ingin sekali datang ke kebaktian Natal di gereja bersama – sama temannya. Didorong keinginannya yang kuat untuk merayakan Natal di gereja, Renny meminta ijin kepada ibunya pergi ke gereja. Ibu Renny mengijinkan dengan syarat, Renny harus sudah pulang ke rumah sebelum jam 7 malam, sebelum ayahnya pulang.
Sayangnya, kepergian Renny ke gereja akhirnya diketahui juga oleh ayahnya. Betapa marahnya Pak Kumis ! Pak Kumis pun menjadi kalap dan mengambil rotan untuk menghukum anaknya. Sudah hafal betul dengan watak ayahnya yang keras dan kasar kalau sedang marah, Renny ketakutan dan segera kabur dari rumah, menunggu reda kemarahan ayahnya.
Tanpa sengaja, Renny bersembunyi di sebuah kandang tua tak terpakai. Lelah dan takut membuat Renny tertidur, sampai si pemilik kandang datang : seorang wanita gembel tua, yang oleh orang kampung disebut sebagai orang gila, nenek sihir dan julukan lain yang menakutkan.
Ternyata, nenek itu tidak gila. Nenek itu tidak menakutkan. Nenek itu hanya sendiri, tanpa teman. Merekapun berteman dan malam itu mereka berdua merayakan Natal di kandang dengan cara mereka sendiri. Nenek itu pun berpesan, agar Renny tetap menjadi Lilin Kecil Kristus yang selalu menyala bagi kemuliaan Tuhan, tak peduli sekuat apapun si iblis ingin meniup dan mematikan apinya.