“Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?” (Kisah Para Rasul 2:7)
Bacaan : Kisah Para Rasul 2:5-12
Ada sebuah kesaksian yang indah dari William Craig Lane, sewaktu kecil, ia tak pernah ke gereja. Namun ketika remaja, ia mulai terganggu dengan berbagai pertanyaan tentang kematian dan makna kehidupan. Lalu ia mulai ke gereja, tetapi khotbah-khotbah di gereja tak menjawab pertanyaannya. Bahkan ketika Lane melihat cara dan gaya hidup dari teman-teman sekelasnya yang rajin ke gereja, ia memiliki kesimpulan bahwa kebanyakan orang Kristen memiliki kehidupan yang palsu. Ia semakin menjadi orang kesepian yang gusar. Suatu hari, seorang gadis yang selalu ceria, mengatakan bahwa ia bersukacita karena ia memiliki Yesus dalam hidupnya. Gadis itu meyakinkan Lane bahwa Yesus pun rindu tinggal dalam dirinya. Selama enam bulan Lane mencari jawaban akan kebutuhan jiwanya dan membaca Alkitab Perjanjian Baru. Lane berkata, “Akhirnya saya tak tahan lagi, sehingga saya berseru kepada Allah. Saya melontarkan semua kepahitan dan kegusaran dalam diri saya. Lalu saya merasakan suatu embusan sukacita yang luar biasa, dan sejak saat itu Allah menjadi pribadi yang hidup dalam diri saya. Pribadi yang tidak pernah meninggalkan saya”.
Sebuah pengalaman yang meneduhkan dan menenteramkan, bukti kehadiran Tuhan dalam diri William Craig Lane. Perjumpaan seseorang dengan Tuhan, semestinya membawa kekaguman dan keheranan. Mengapa? Kehadiran dan sapaan Tuhan di luar kendali serta kemampuan manusia untuk menerkanya. Cara dan rancangan Tuhan jauh melampaui pemikiran manusia. Itulah yang dirasakan oleh orang-orang Yahudi yang datang berkumpul di Yerusalem, saat peristiwa Pentakosta. Alkitab mencatat, “Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:” (ay. 7-8). Sungguh suatu suasana yang mencengangkan, namun menunjukkan kuasa menakjubkan yang Tuhan nyatakan. Kehadiran Tuhan selalu membawa keindahan dan kekaguman. Kiranya murid-murid Kristus masa kini, tidak kehilangan pesona kuasa dan kehadiran Tuhan. Meskipun menjalani masa-masa sulit di saat pandemi virus Covid 19, tidak menyurutkan kerinduan untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan, malah selalu memperjuangkannya. (NLU)
“Mengalami Perjumpaan Dengan Tuhan, Selalu Tercengang Dan Membuat Heran”