Bahayanya Tanpa Hikmat
11/11/2020
Manfaat Hikmat
13/11/2020

Tantangan Hikmat

“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.” (Amsal 11:2)

Bacaan : Amsal 11:1-6

Jose Alberto Mujica Cordano yang disebut juga El Pepe, adalah mantan Presiden Uruguay. Jose Mujica lahir di Montevideo, Uruguay, pada 20 Mei 1935. Jose menjabat sebagai Presiden Uruguay dari Maret 2010 sampai dengan Maret 2015. Saat menjabat sebagai Presiden, ia diberi julukan sebagai “Kepala Negara Paling Ramah” dan “Presiden Termiskin Di Dunia”. Mengapa ia disebut sebagai “Presiden Termiskin”? Karena pilihannya dalam kesederhanaan hidup. Jose memutuskan untuk menyumbangkan 90 persen gajinya kepada rakyatnya yang msikin dan membantu usaha kecil, ia bergaji US$ 12.000/bulan. Ia memilih tinggal di rumah peternakan daripada di istana kepresidenan, serta tetap mengendarai mobil VW Beetle 1987 miliknya sendiri. Jose Mujica berpendapat, “Saya disebut “Presiden Termiskin”, tetapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang hanya bekerja untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal dan selalu menginginkan lebih dan lebih lagi. Jika anda tidak memiliki banyak harta, maka anda tidak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk menopangnya, dan karena itu anda punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri”.

Pernyataan dan pilihan hidup Jose Mujica memang menarik, ia bisa memilih dengan tepat hal-hal yang lebih esensi. Seringkali tidak mudah bagi banyak orang untuk tidak mengejar ambisi dan gengsi. Bahkan demi gengsi, banyak orang menghalalkan segala cara untuk memperolehnya. Orang-orang yang bisa menerima dirinya sendiri, tanpa dirisaukan dengan penilaian orang lain, karena pilihan-pilihannya yang bijak merupakan ciri-ciri orang yang berhikmat. Pengamsal memberikan nasihatnya demikian, “Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.” (ay. 2). Amsal membandingkan antara orang yang angkuh dengan yang rendah hati. Orang-orang berhikmat selalu cenderung bersikap rendah hati dan altruis, mementingkan orang lain lebih dari dirinya sendiri. Ada banyak tantangan yang menghadang orang-orang yang berhikmat, tetapi ada banyak solusi juga bagi orang berhikmat untuk melepaskan diri dari jeratan yang ada. Perkembangan jaman yang serba cepat dan berubah, perlu dihadapi dengan hikmat Tuhan agar tidak menjadi serong dan merupakan kekejian bagi Tuhan. (NLU)

“Tantangan Selalu Menghadang, Tetapi Orang Berhikmat Selalu Lolos Daripadanya”