“Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.” (Kisah Para Rasul 10:20)
Bacaan : Kisah Para Rasul 10:1-23
Ternyata, kebimbangan hati juga pernah dialami murid Tuhan, sekaliber rasul Petrus sehingga Tuhan pun harus mengatakan kepadanya untuk jangan bimbang di ayat 20.
Semua bermula ketika Tuhan Allah mengutus rasul Petrus untuk menjangkau “orang kafir”. Adalah seorang bernama Kornelius, orang non Yahudi, seorang perwira pasukan Italia. Walaupun ia terkenal saleh, bahkan seisi rumahnya dikatakan takut akan Allah dan banyak memberi sedekah kepada umat Yahudi serta senantiasa berdoa kepada Allah (ay. 1-2); dalam pandangan orang Yahudi, ia tetap dianggap sebagai orang “kafir”.
Dalam penglihatannya, Roh Kudus memerintahkan rasul Petrus untuk pergi dengan pembawa pesan dari Kornelius. Tentu saja, hal ini sangat mengejutkan bagi rasul Petrus. Memang orang non Yahudi yang takut akan Tuhan bukan merupakan masalah. Walau demikian orang Yahudi yang paling moderat pun tidak akan pernah mau memasuki kediaman seorang non Yahudi. Mereka dianggap tidak kudus. Maka kontak fisik dengan orang non Yahudi akan membuat orang Yahudi menjadi tidak kudus.
Dalam situasi demikian, Tuhan tidak tinggal diam. Roh Kudus menegaskan agar rasul Petrus tidak bimbang atau ragu-ragu untuk berangkat bersama para utusan untuk menemui Kornelius, meski ia bukan orang Yahudi. Rasul Petrus bukan saja harus berangkat, melainkan berangkat dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa, ragu, atau segan apakah itu melanggar hukum Taurat atau tidak. Sebab jelas dikatakan, Tuhanlah yang menyuruh mereka datang menemui rasul Petrus.
Pada Akhirnya, rasul Petrus menyadari bahwa pemahamannya selama ini mengenai orang non Yahudi salah. Ia pun tidak merasakan adanya ganjalan lagi untuk pergi ke rumah Kornelius (ay. 29). Kesiapan untuk menyesuaikan diri dengan maksud tujuan Tuhan, rasul Petrus buktikan dengan mempersilahkan para utusan tersebut menginap walaupun mereka bukan orang Yahudi (ay. 23).
Peristiwa yang dialami oleh rasul Petrus ini menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya Tuhan Allah tidak akan pernah membiarkan umat-Nya dalam kebimbangan hati. Pertolongan-Nya terbukti tepat pada waktunya. Luar biasa, bukan? (Bo@)
“Selalu Ada Jalan Keluar Yang Indah Dalam Tuhan”