Relasi Karena Hati
06/01/2021
Relasi Yang Menguatkan
08/01/2021

Relasi Yang Dipersiapkan

Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,” (Mazmur 15:1-2)

Bacaan : Mazmur 15:1-5

Herb Vander Lugt pernah menyatakan demikian, “Barangkali Eutikhus bukan orang pertama yang tertidur sewaktu mendengarkan khotbah dalam ibadah (lihat Kisah Para Rasul 20:9), dan tentunya juga bukan yang terakhir. Sebagian faktor kesalahannya mungkin terletak pada kebaktian yang menjemukan dan khotbah yang membosankan. Selain itu bisa juga karena faktor-faktor yang lain. Contohnya, semasa kecil saya memperhatikan bahwa mereka yang bekerja di luar gedung pada musim dingin mendapati bahwa kehangatan gedung gereja merupakan tempat yang enak untuk tidur. Beberapa tahun kemudian, setelah bekerja 17 jam setiap Sabtu di pasar daging, saya sendiri harus berjuang untuk tetap terjaga sewaktu mengikuti kebaktian Minggu pagi. Berbagai aktivitas sosial pada Sabtu sore juga dapat membuat orang mengantuk pada Minggu pagi.

Salah satu kunci untuk mengalami perjumpaan yang indah dengan Allah pada Minggu pagi adalah dengan melakukan persiapan sehari sebelumnya. Memang, mereka yang berada pada posisi pemimpin sudah banyak memperhatikan dan berdoa untuk lancarnya kebaktian. Namun kita yang duduk di bangku gereja sebagai jemaat seharusnya juga mengingat ibadah di Minggu pagi saat merencanakan aktivitas di hari Sabtu. Dengan begitu kita akan siap untuk bernyanyi, berdoa, dan memahami semua yang dikatakan, termasuk kebenaran yang disampaikan melalui khotbah. Kita akan mendapat visi baru tentang kebesaran dan kasih Allah, juga suatu keinginan yang diperbarui untuk melakukan kehendak-Nya, jika kita melakukan persiapan ibadah dengan benar”.

Perjumpaan dengan Tuhan, memang harus dipersiapkan. Daud memberikan nasihat yang bijak dan penting dalam relasi yang dibangun dengan Tuhan. Daud menyatakan bahwa setiap orang yang datang kepada Tuhan; harus tidak bercela hidupnya, melakukan keadilan, berkata yang benar dengan segenap hati, tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat kepada temannya, tidak memandang hina orang tersingkir, memuliakan orang yang takut akan Tuhan, berpegang pada janji, tidak berhutang dan makan riba, serta tidak menerima suap. Persiapan seperti apa yang telah kita lakukan dalam perjumpaan dengan Tuhan? (NLU)

Persiapan Yang Baik: Wujud Hormat Dan Kasih Kita Kepada Tuhan