Persembahan Sebagai Refleksi Hati

Ingat Jauhi Menara Gading
13/02/2021
Persembahkanlah Yang Terbaik
16/02/2021

Persembahan Sebagai Refleksi Hati

Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.” (Mazmur 50:23)

Bacaan : Mazmur 50

Membawa persembahan setiap Minggu ke gereja mungkin telah menjadi hal yang rutin kita lakukan. Sering kali orang membawa persembahan sebagai bentuk dari ucapan syukurnya kepada Tuhan. Akan tetapi, seharusnya persembahan itu tidak hanya diberikan atas dasar ucapan syukur melainkan juga didasari dengan perasaan syukur. Ucapan syukur yang tidak diikuti oleh perasaan syukur pada akhirnya hanyalah merupakan hal yang kosong dan tidak membawa perkenanan bagi Tuhan. Mengapa? Persembahan yang juga dibawa dari perasaan bersyukur kepada Tuhan adalah suatu tindakan yang keluar dari dalam hati dan tidak berhenti hanya pada perkataan semata. Perasaaan bersyukur adalah refleksi dari dalam hati yang kemudian terpancar melalui tindakan.

Mazmur 50:23 memperlihatkan kepada kita makna yang sarat dari sebuah persembahan. Pemazmur mengatakan bahwa siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia akan membawa kemuliaan bagi Allah. Persembahan itu seharusnya tidaklah berhenti hanya pada hal-hal eksternal. Akan tetapi, persembahan itu seharusnya adalah refleksi dari hati kita yang benar-benar bersyukur atas pengalaman hidup bersama Tuhan. Persembahan inilah yang menyenangkan hati Tuhan. Tidak hanya itu, persembahan yang memuliakan Tuhan ialah ketika kita membawa persembahan dengan hati yang tertunduk dan merasa tidak layak atas berkat yang kita peroleh dari Tuhan. Pada dasarnya perasaan bersyukur itu tidaklah timbul sendirinya di dalam diri kita, melainkan perasaan bersyukur itu adalah karya Roh Kudus dalam diri orang percaya. Ketika hati kita disentuh dan digerakan oleh Roh Kudus, pada saat itulah perasaan bersyukur muncul.

Biarlah melalui persembahan kita yang dibawa atas dasar perasaan syukur kita kepada Tuhan dapat mempermuliakan nama Tuhan. Hal tersebut lah yang membedakan kita dengan hanya sekedar membawa persembahan secara materi tanpa refleksi dari dalam hati. Marilah kita memohonkan Tuhan untuk menyentuh dan menggerakkan hati kita agar kita dimampukan untuk melihat semua berkat yang Tuhan berikan dengan hati yang penuh akan perasaan bersyukur kepada Tuhan. (KGY)

Persembahan Yang Berkenan Kepada Tuhan Itu Lahir Dari Refleksi Hati Kita Akan Kebaikan Tuhan