“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:19-20)
Bacaan : Yohanes 21:15-19
Penulis Matius melewatkan beberapa penampakan yang dilakukan Kristus sebagaimana dicatat oleh Lukas dan Yohanes, dan langsung menceritakan penampakan yang paling khidmat dari antara semua penampakan-Nya.
Demikianlah selama empat puluh hari, Yesus masih tinggal di tengah-tengah para murid paska kebangkitan-Nya. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mempersiapkan mereka menjadi juru berita Injil sesuai pengajaran Yesus. Selama empat puluh hari, Yesus berulang kali hadir di tengah-tengah mereka untuk mengajar dan menunjukkan bahwa Diri-Nya adalah penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Luk. 24:27) dan perkataan-Nya sebelumnya (Luk. 24:44-45). Ia meneguhkan iman mereka agar tidak ragu-ragu lagi untuk menjadi saksi Kristus di mana pun mereka berada dan mengajarkan Kerajaan Allah sebab para murid percaya bahwa Yesus Kristus yang mereka imani adalah Tuhan yang berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Tugas kesaksian itu mengandung tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang (ay. 19). Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk keumatan melalui baptisan. Tentu saja, para murid memikul tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan amanat agung ini. Tetapi mereka tidak sendiri dalam pelaksanaannya karena kuasa dan penyertaan Yesus Kristus tak berkesudahan atas mereka.
Jadi, peran yang orang Kristen sekarang lakoni adalah peran para murid. Itu berarti tanggung jawab untuk mewujudkan amanat agung Yesus Kristus pun menjadi bagian dan tanggung jawab kita. Memang kita tidak dapat melihat kehadiran Kristus secara jasmani saat ini, namun Ia telah meneguhkan kita dengan janji-Nya untuk selalu menyertai kita di dalam Roh, yang bahkan lebih berguna bagi kita daripada kehadiran-Nya secara jasmani. “Aku menyertai kamu” artinya “Roh-Ku menyertai kamu, Penghibur itu akan tinggal dalam kamu” (Yoh. 16:7). Tuhan Yesus menyertai kita sebagai seorang sekutu yang mendampingi kita, berdiri di pihak kita. Ia tidak pernah tidak hadir di dekat kita. Syukur kepada Allah! (Bo@)
“Kehidupan Yang Bersaksi Tentang Yesus Kristus Serasi Dengan Fakta Bahwa Dia Adalah Tuhan Yang Hidup”