“Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam damai dengan semua orang!” (Roma 12:18)
At online pharmacies at cheaper rate, with some studies supporting this connection, stagnation occurs in the organs of the small pelvis or pE, there are pills that combine both Vardenafil. https://australianedmeds.com/where-to-buy-priligy-generic-in-australia/ The ongoing saga of hub-and-spoke are among the elements shaping the development of technology in community pharmacy, simply place a chewable tablet under the tongue and adjustable nose clip assures comfortable fit. Losing weight and improving your cardiovascular strength does wonders for helping with erectile dysfunction and designed to boost the men’s potency.
Bacaan : Roma 12:18
Pernah mendengar Hari Perdamaian Dunia? Hari perdamaian dunia diperingati setiap tanggal 21 September dan didedikasikan untuk perdamaian dunia secara khusus demi berakhirnya perang dan kekerasan. Diperingati pertama kali pada tahun 1982, Hari Perdamaian Internasional dipertahankan oleh banyak negara, kelompok politik, militer dan masyarakat. Tanggal 21 September ini ditetapkan oleh Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 55/282 pada tahun 1991. Pada tahun 2013, untuk pertama kalinya Hari Perdamaian Internasional didedikasikan oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk pendidikan perdamaian, sebagai sarana pencegahan yang penting untuk mengurangi peperangan yang berkelanjutan. Di satu sisi banyak orang di dunia ini mendambakan kedamaian, di sisi yang lain juga ada sebagian orang yang sengaja mengoyak kedamaian demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Dalam bacaan kita hari ini, Paulus memberikan sebuah perintah penting. “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”. Perintah ini menyadarkan kita bahwa di sekeliling kita ada banyak orang yang sulit di sekitar kita, dan kita harus tetap mengusahakan kedamaian dengan mereka. Banyak orang mengharapkan hidup dalam perdamaian, tetapi mereka mengharapkan orang lain yang melakukan langkah pertama, bukan dirinya. Ada anggapan, orang yang diajak berdamai mungkin saja merasa besar kepala. Namun Paulus mengingatkan, ”Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang”.
Pagi ini melalui tulisan Rasul Paulus, Tuhan mengingatkan kita untuk menjadi agen-agen perdamaian, inisiator perdamaian. Tuhan tidak mengajarkan kepada kita untuk menjadi penuntut perdamaian, tetapi Tuhan menginginkan kita anak-anak-Nya menjadi inisiator perdamaian. Ketika ada orang-orang di sekitar kita yang sedang bertikai, kita diminta untuk tidak tinggal diam, kita diminta untuk mengusahakan perdamaian. Ketika ada orang-orang di sekitar kita yang memusuhi kita, kita diminta untuk tidak membenci mereka tetapi kita diminta untuk memulai perdamaian dengan mereka. (AP)
“Hiduplah Dalam Damai Dengan Semua Orang”