Disucikan Sang Kalam
25/01/2021
Hatiku Haus Akan Sang Kalam
27/01/2021

Mendekat Kepada Sang Kalam

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16)

Bacaan : Ibrani 4:14-16

Pada umumnya ketika berbicara mengenai kata dekat hal pertama yang muncul dalam benak sering kali berkaitan dengan jarak bukan? Dekat memiliki pengertian ada jarak yang sudah tidak jauh lagi, misalnya jarak antara titik A ke titik B. Satu-satunya cara untuk dapat menjadi dekat adalah dengan mendekat. Akan tetapi, tidak semua jarak yang dekat ternyata memiliki kedekatan. Mengapa demikian? Karena dekat hanya dilihat sebagai suatu tindakan secara fisik semata tetapi tidak secara emosional atau keterikatan hati.

Dalam Ibrani 4:14-16 Paulus kembali membawa pesan bahwa Kristus yang adalah Imam Besar Agung telah menjadi perantara agar umat dapat berjumpa dengan Allah. Kristus sebagai Imam Besar Agung telah membawa kita semakin dekat kepada Allah secara fisik. Sekarang umat Allah dapat datang, masuk ke tempat kudus dan beribadah kepada Allah. Akan tetapi, Kristus sebagai Imam Besar Agung tidak hanya membawa kita dekat kepada Allah secara fisik tetapi juga secara rohani. Dosa mengakibatkan relasi antara manusia dan Allah menjadi rusak. Namun, sekarang melalui Kristus sebagai Imam Besar kita bisa dekat, berelasi dan memiliki persekutan yang intim bersama Allah. Ada keterkaitan hati yang dekat dengan Allah. Oleh sebab itu biarlah kita datang, mendekat, dan menemukan kedekatan yang intim bersama Imam Besar Agung itu. Dia mengerti semua kesusahan hati kita. Dia tahu dengan sangat jelas pergumulan hidup. Kristus berjanji bahwa Ia akan menyatakan anugerah serta pertolongan dalam kesesakan kita.

Biarlah kita tidak hanya mendekat kepada Allah hanya secara fisik, tetapi biarlah hati kita juga memiliki kedekatan dengan Dia. Mendekat kepada Tuhan dapat dilakukan bahkan ketika sedang berdiri, duduk, berbaring di ranjang rumah sakit, duduk di kursi mendengarkan Tuhan. Mendekat kepada Tuhan tidak hanya sekedar berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Akan tetapi, lebih mengarah kepada relasi hati yang intim bersama Tuhan. Marilah kita mendekat kepada Kristus Sang Imam Besar Agung. (KGY)

Dekat Kepada Tuhan Tidak Hanya Berbicara Mengenai Kedekatan Secara Fisik Tetapi Juga Secara Rohani