Tidak Mempertahankan Hak
28/01/2020
Ketidaksetiaan Demas
28/01/2020

Maut Tidak Lagi Menakutkan

“Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 10:39)

Bacaan : Matius 10:16-42

Ini adalah seri kesaksian dari The Voice of the Martyrs tentang Nikolai Khamara, seorang penjahat Rusia yang masuk penjara Uni Soviet tahun 1970 karena merampok, ia dipenjara selama 10 tahun. Di dalam penjara, ia mengalami pertobatan dan menjadi pengikut Kristus. Setelah dibebaskan, ia bergabung dengan gereja bawah tanah di Rusia.

Suatu hari, gembala gereja Khamara ditahan pihak berwenang. Mereka menyiksanya dan berharap ia mengkhianati gereja, tetapi gembala itu tetap setia dan tidak membocorkan apapun. Akhirnya mereka menangkap Nikolai Khamara dan mengancam gembala bahwa jika ia tidak mengatakan rahasia itu, mereka akan menyiksa Khamara di depannya. Gembala itu tidak tahan melihat orang lain menderita baginya. Namun Khamara berkata kepadanya, “Setialah kepada Kristus dan jangan mengkhianati Dia. Saya bahagia menderita demi nama Kristus”. Lalu mereka mencungkil mata Khamara. Gembala Khamara menangis melihat Khamara menjadi buta. Khamara menjawab, “Saat mataku diambil, aku melihat hal-hal yang lebih indah dari pada yang aku lihat dengan mataku. Aku akan melihat Sang Juru Selamat. Anda harus tetap setia kepada Kristus sampai akhir”. Saat para penginterogasi berkata kepada gembala bahwa mereka akan memotong lidah Khamara, Khamara berkata, “Pujilah Tuhan. Aku telah mengatakan perkataan-perkataan yang mulia. Dan jika kalian mau, kalian dapat memotong lidahku sekarang”.

Nikolai Khamara, seorang mantan pencuri yang akhirnya berhasil mencuri kesempatan untuk mati sebagai martir demi Kristus, Junjungannya.

Di Matius 10:16-42, Tuhan Yesus menjelaskan kepada para murid, ada konsekuensi dalam mengikut-Nya, yaitu penolakan dari dunia ini, permusuhan dari orang-orang terdekat, berbagai penderitaan, bahkan kematian. Semua itu dapat menggentarkan hati para murid. Namun Ia mengingatkan mereka agar tidak takut (ay. 26-31) sebab Ia menyertai mereka (ay. 20), musuh hanya berkuasa membunuh tubuh (ay. 28), ada upah bagi yang setia (ay. 42). Seorang pengikut Kristus harus siap menderita dan menyerahkan nyawa demi Kristus. Sebab tidak ada persembahan yang lebih indah selain kesetiaan dan ketaatan Kristen yang mutlak kepada-Nya. Siapkah kita menderita dan menyerahkan nyawa bagi-Nya? (Bo@)

“Janganlah gentar dan undur, nyatakan kesetiaan kepada-Nya setiap waktu!”