“Iklan” Yang Hidup Atas Kebaikan Allah
01/03/2021
Jangan Sampai Padam!
03/03/2021

‘Ku Mau Seperti Yesus

“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6)

Bacaan : 1 Yohanes 2:1-6

Ini adalah sebuah lirik lagu rohani yang berjudul “Bagaikan Bejana”, demikian bunyi liriknya:

Bagaikan bejana siap dibentuk, demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu, ‘ku dibaharui selalu
Jadikanku alat dalam rumah-Mu, inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklah s’turut kehendak-Mu, pakailah sesuai rencana-Mu
‘Ku mau seperti-Mu Yesus disempurnakan s’lalu
Dalam setiap jalanku memuliakan nama-Mu

Lagu ini mudah untuk dihafalkan dan dinyanyikan. Tetapi sudahkah kita mengimani pesan yang disampaikan lagu tersebut? Mudah bagi kita berkata bahwa kita siap untuk dibentuk seturut kehendak Tuhan. Mudah bagi kita untuk berkata bahwa kita adalah bejana-bejana yang siap dibentuk. Akan tetapi ketika kita mengalami proses pembentukan itu, ternyata prosesnya seringkali sungguh menyakitkan, membuat kita menderita, dan terkadang sangat lama. Akan tetapi suka tidak suka, mau tidak mau, barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Kristus, maka ia wajib hidup sama seperti Kristus sebagaimana pernyataan rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 2:6.

“Barangsiapa mengatakan”; menyatakan diri berada di pihak Kristus membuat orang terikat secara moral untuk meniru teladan-Nya. “Ada di dalam Dia”; sebuah istilah kesayangan Yohanes, didefinisikan di pasal 3:24 sebagai kebiasaan bersekutu yang dipelihara dengan cara menaati perintah-perintah-Nya. “Wajib”; terikat: suatu kewajiban yang dikemukakan sebagai utang. “Sama seperti”; kathos, bukan hanya hos, menunjukkan bahwa peniruan harus tepat dan dalam segala hal. Pola mengenai Kristus yang dikemukakan dalam Perjanjian Baru semuanya berupa pengalaman dihina dan pengorbanan diri untuk orang lain.

Jadi, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup adalah penekanan pada “iman sejati” sebagai gaya hidup. Iman bukan sekedar keputusan, namun hubungan pribadi yang terus-menerus dengan Yesus yang secara alamiah menerbitkan kehidupan harian yang serupa dengan Kristus. Ia harus mau mengikuti Dia terus, hidup bersama-Nya, hidup mengikuti pola dan teladan-Nya, yaitu bertumbuh, hidup, dan bergerak berdasarkan kebenaran Allah, setia, dan taat kepada-Nya. Sudahkah kita seperti itu? (Bo@)

“Sasaran Ke-Kristenan Bukanlah Hanya Surga Ketika Kita Mati, Namun Keserupaan Dengan Kristus Sekarang!”