“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.” (Matius 3:8)
Bacaan : Matius 3:1-10
Sudah bertahun-tahun saya memiliki bonsai tanaman jambu air mini. Bonsai tersebut hidup, terus bertumbuh dan saya terus memangkas rantingnya, namun tidak pernah berbuah. Agar berbuah, saya memberikan pupuk gandasil daun dan bunga secara bergantian sesuai dengan petunjuk takaran yang ada dalam kemasan pupuk. Meskupun demikian, bonsai tersebut hanya berdaun dan tidak berbuah. Saya melihat letak bonsai tersebut, ternyata terletak di pojok taman dan dikelilingi oleh beberapa pohon cemara yang tinggi menjulang. Dinding taman dan pohon-pohon cemara itu ternyata menghalangi sinar matahari. Kemudian saya pindahkan bonsai jambu air tersebut di tengah-tengah taman, dimana sinar matahari tidak terhalangi oleh dinding dan tanaman lain. Selang beberapa bulan, bonsai jambu air tersebut berbuah dengan lebat.
Untuk dapat berbuah, pohon jambu memerlukan sinar matahari. Tanpanya, proses fotosintesa terganggu dan pohon menjadi tidak produktif. Orang kristiani pun begitu. Supaya tumbuh dan berbuah, ia perlu ketaatan yang aktif terhadap firman Tuhan. Itulah “sinar” yang mendorong proses pertumbuhan. Yohanes Pembaptis mencela orang Farisi dan Saduki karena mengaku beriman pada Tuhan, namun tidak hidup di jalan Tuhan. Tahu firman, namun tidak menaatinya. Akibatnya, tidak muncul buah yang sesuai dengan pertobatan. Yohanes mengingatkan, pohon yang tidak produktif kelak akan ditebang!
Bagaimana kita dapat memiliki ketaatan yang aktif? Pendeta Juswantori memberikan tips yang sederhana yaitu: pilihlah untuk melakukan apa yang benar. Carol Kent dalam bukunya A New Kind of Normal memberi contoh: Saat putus asa melingkupiku … aku memilih tetap maju. Saat aku tak paham maksud Tuhan … aku memilih percaya. Saat aku tertekan oleh kekecewaan … aku memilih bersyukur. Saat rencana hidupku berantakan … aku memilih berserah. Saat aku ingin menghakimi orang … aku memilih mengampuni. Ketaatan dimulai dari sebuah pilihan untuk menerapkan prinsip firman saat menghadapi kesulitan. Itulah yang mendorong kita untuk berubah dan berbuah. (AP)
“Supaya Tumbuh Dan Berbuah Diperlukan Ketaatan Yang Aktif Terhadap Firman Tuhan”