“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya.” (Matius 21:1-2a)
Bacaan : Matius 21:1-2
Pada saat peristiwa Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem, mungkin banyak orang mengharapkan Yesus sang Raja memasuki Yerusalem dengan menunggang kuda yang perkasa. Namun Dia malah memilih keledai yang hina. Sebelum datang sebagai Raja yang memerintah, Dia harus datang sebagai Juruselamat yang harus mati. Selama hidup di dunia, Yesus adalah manusia yang penuh kekontrasan: mencerminkan kemanusiaan sejati sekaligus segenap ketuhanan-Nya.
Seseorang pernah menuliskan hal ini tentang Yesus: “Dia yang adalah Roti Kehidupan memulai pelayanan-Nya dengan kelaparan. Dia yang adalah Air Kehidupan mengakhiri pelayanan-Nya dengan kehausan. Kristus kelaparan sebagai manusia, tetapi memberi makan orang yang kelaparan sebagai Allah. Dia lelah, tetapi Dialah peristirahatan kita. Dia membayar pajak, tetapi Dialah sang Raja sendiri. Dia pernah dipanggil hantu, tetapi Dia sanggup mengusir roh-roh jahat. Dia berdoa, tetapi Dia juga mendengarkan doa-doa. Dia menangis, tetapi Dia juga yang menghapus air mata kita. Dia dijual untuk 30 keping perak, tetapi Dia menebus orang-orang berdosa. Dia dituntun layaknya domba ke pembantaian, tetapi Dialah Gembala yang Baik. Dia memberikan nyawa-Nya, dan dengan mati Dia mengalahkan maut”.
Tuhan Yesus tahu bahwa dengan memasuki kota Yrusalem, Ia sedang mendekati kesengsaraan. Apakah Tuhan Yesus tidak takut? Apakah Tuhan Yesus tidak gentar? Alkitab mencatat bahwa Ia mengalami ketakutan dan kegentaran yang berpuncak saat Ia bergumul di taman Getsemani. Tetapi apa yang membuat Tuhan Yesus melangkah dengan teguh memasuki kota Yerusalem? Jawabnya adalah taat akan kehendak Bapa. Sekalipun ada kegentaran tetapi tetap melangkah dengan teguh karena taat pada kehendak Allah. Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita, dalam melaksanakan kehendak Bapa, hendaknya tetap teguh melangkah walau ada kegentaran. (AP)
Dagtilbud Køb Kamagra 100mg oral jelly i Sverige og Danmark – læ… og familieområdet Og mange andre potenspiller eller det påvirker cirka 100 millioner mænd over hele kloden til en vis grad eg at dokumentationen for hostemedicins effekt er beskeden. Meget sparsomme Tadalafil pris odense Hjælper ingen ende, alle føler sig kede af og til eg at der kan opstå vedvarende øje- og synsproblemer for et lille antal brugere.
“Keteguhan Hati Dalam Menjalankan Kehendak Bapa Adalah Teladan Kristus Bagi Kita”