Sikap Hidup Yang Menjadi Teladan
18/08/2021
Pergi Menyatakan Kristus
20/08/2021

Iri Hati Dan Manifestasinya

Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud… Adapun Saul ada tombak ditangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: “Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding.” Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. (1 Samuel 18:9-10)

Bacaan : 1 Samuel 18:6-14

Pernahkah kita memperhatikan seeokor ulat yang menggerogoti dedaunan hijau? Tentu saja mulanya ulat hanya akan menggigit sedikit bagian saja. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat dapat menggerogoti setengah bahkan hampir seluruh daun yang ada. Sama seperti ulat yang menggerogoti dedaunan, demikian pula dengan iri hati yang dapat menggerogoti hidup seseorang. Firman Tuhan hari ini memperlihatkan kepada kita ketika satu waktu Saul dan Daud pulang dari medan perang, para wanita dari seluruh kota itu datang dan menyambut mereka dengan meriah. Mereka disambut dengan pujian, nyanyian dan tarian yang penuh dengan kegembiraan. Sambil bernyanyi dan bergembira mereka berkata: “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa”.

Betapa marahnya dan panasnya hati Saul mendengar hal tersebut. Saul marah saat dirinya dibanding-bandingkan dengan keberhasilan Daud. Saul merasa bahwa keberadaan Daud seorang yang tadinya bukan siapa-siapa dan berasal dari padang, sekarang memperoleh keberhasilan yang melampaui dirinya yang adalah seorang raja. Sejak hari itu Saul menyimpan perasaan iri terhadap Daud.

Ketika Saul memendam rasa iri terhadap Daud, coba kita perhatikan apa saja yang kemudian Saul lakukan? Hanya rancangan-rancangan penuh kejahatan saja yang muncul dan kemudian dilakukan. Ketika Daud sedang bermain kecapi untuk menghibur dirinya, justru yang dilakukan Saul adalah mengambil tombak dan melemparkannya kepada Daud sampai 2 kali. Saul berencana jahat untuk menancapkan Daud ke dinding dengan tombak. Tidak hanya itu, Saul juga dengan sengaja menempatkan Daud menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada maju di depan setiap kali peperangan.

Betapa mengerikannya manifestasi dari dosa iri hati. Dosa ini menjadi pintu masuk bagi dosa-dosa lainnya. Menimbulkan celaka, relasi yang rusak, konflik, bahkan pembunuhan. Dengan demikian, marilah kita kembali mengoreksi hati kita, jangan sampai dosa iri hati ini muncul dan memberi dampak akan relasi kita dengan sesama. (KGY)

Jangan Sampai Dosa Iri Hati Menggerogoti Hidupmu