Ingat Kesombongan Menghancurkan

Ingat Bahaya Menolak Tuhan
11/02/2021
Ingat Jauhi Menara Gading
13/02/2021

Ingat Kesombongan Menghancurkan

“berkatalah raja: Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan? Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih daripadamu;” (Daniel 4:30-31)

Bacaan : Daniel 4:27-33

Sebuah kisah yang cukup menarik untuk direnungkan, demikian ceritanya: “Ada rombongan wisatawan yang diantar bus pariwisata berkeliling kota London. Ketika melewati Kathedral St. Paul, sopir bus menceritakan bahwa dibutuhkan bertahun-tahun untuk membangun gereja tersebut dan merupakan karya terbesar dari Sir Christopher Wren. Seorang nenek yang duduk di bangku belakang mengatakan: “Di Doncaster, kami juga membangun bangunan yang sama dan bisa selesai dalam waktu enam bulan!”. Perjalanan berikutnya ke Millenium Drome di Greenwich, sang sopir menjelaskan dibutuhkan dana jutaan poundsterling dan perlu waktu dua tahun untuk pembangunannya. Nenek tadi menimpali, “Di Doncester, bangunan seperti itu bisa diselesaikan dalam jangka waktu lebih pendek dan dengan biaya yang lebih murah”.

Akhirnya wisata diakhiri di Trafalgar Square, tapi kali ini si sopir diam saja, sampai si nenek menegurnya dan bertanya: ”Tiang-tiang yang berada di dekat air mancur yang berada di belakang patung-patung singa itu, kapan dibangunnya?”. Dengan tenang, sang sopir menjawab: ”Saya juga tidak tahu, semalam saya lewat di sini, tiang-tiang dan air mancur serta patung-patung singa tersebut belum ada!”. Sang sopir sangat terganggu dan merasa kesal dengan kesombongan si nenek. Setiap orang bisa terjerat dan terjebak dalam godaan kesombongan, terlebih di tengah dunia yang mengagung-agungkan penampilan serta kesuksesan duniawi. Raja Nebukadnezar menjadi salah satu contoh yang baik dalam menyikapi dan menangkal hasrat kesombongan. Daniel sudah menafsirkan mimpi Nebukadnezar dan memberi nasihat agar melepaskan diri dari dosa serta melakukan keadilan. Tetapi Nebukadnezar mengabaikan nasihat Daniel dan tetap jumawa dengan keberhasilannya. Maka, ia sungguh-sungguh mendapatkan hukuman dari Tuhan dengan terhalau dari antara manusia dan tinggal di padang. Kesombongan merupakan akar dari banyaknya kesalahan, pelanggaran, dan dosa. Oleh karena itu; menepis hasrat kesombongan merupakan langkah terpuji, akan terhindar dari kehancuran dan hukuman Tuhan. (NLU)

Kesombongan Selalu Menghanyutkan Dan Berakibat Petaka