“Yesus berkata: Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.” (Lukas 23:34)
Bacaan : Lukas 23:33-43
Graham Staines adalah seorang misionaris asal Queensland, Australia yang terpanggil melayani para penderita kusta di India. Saat banyak penderita kusta yang dikucilkan dan tidak diurus oleh keluarganya, Graham dan keluarganya dengan sukarela melayani mereka. Panggilan melayani untuk memberi kasih bagi yang tersisih, telah tumbuh di hatinya sejak usia 16 tahun. Setelah sekolah Alkitab selama dua tahun, Staines meninggalkan semua kenyamanan hidupnya di Australia dan melayani penderita kusta di Baripada, Orissa, India. Graham melayani dengan penuh kasih, memberikan harapan, mendorong mereka untuk hidup baik, dan membekali berbagai ketrampilan agar mereka bisa hidup mandiri. Graham menikah dengan Gladys dan dikaruniai tiga anak, yaitu: Esther, Timothy, dan Philip.
Pada 22 Januari 1999, di Manoharpur, sebuah desa terpencil yang tersembunyi di lekukan perbukitan Keonjhar, berjarak 250 km dari Orissa. Malam itu, segerombolan pemuda menembus gelap dengan membawa senjata kapak dan trisula menyerang Graham serta kedua anaknya di mobil. Mereka dianiaya dan dibakar hidup-hidup, kematian yang sangat menyayat hati dan tragis. Setelah kematian Graham dan kedua putranya, Gladys membesarkan Esther dan melanjutkan pelayanan Graham di India. Ia bersaksi, “Aku berbicara kepada Tuhan, mencurahkan isi hatiku kepada-Nya dan Dia memberi aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk melanjutkannya. Saya tidak mengalami kepahitan atau marah. Saya hanya punya satu keinginan besar bahwa setiap orang di negeri ini punya hubungan pribadi dengan Yesus Kristus yang telah menyerahkan hidupnya untuk dosa kita. Mari kita matikan rasa benci dan sebarkan cinta kasih Kristus”.
Sebuah kesaksian tentang indahnya pengampunan yang sangat menginspirasi. Setiap orang yang memiliki relasi sejati dengan Tuhan Yesus akan dimampukan untuk bertindak bijaksana dan rela memberikan pengampunan. Saat Tuhan Yesus disalibkan, Ia berdoa agar Allah Bapa memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah menghukum-Nya. Dunia yang telah penuh dengan kebencian dan rasa permusuhan yang kental, membutuhkan peragaan kasih serta pengampunan yang tulus dari para murid Kristus. Dunia akan memiliki wajah dan suasana yang berbeda, ketika pengampunan menjadi budaya baru. (NLU)
“Pengampunan Membawa Pemulihan Dan Kesembuhan”