Hai Isteri-Isteri…
22/10/2020
Hai Anak-Anak…
24/10/2020

Hai Bapa-Bapa…

“Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3:21)

Bacaan : Kolose 3:21

Dalam bacaan hari ini Rasul Paulus menyinggung tentang tanggung jawab orang tua, yang diwakili ayah, kepada anak-anak. Menariknya, kali ini tidak ada nasihat yang berbentuk perintah tetapi berbentuk larangan: “Janganlah sakiti hati anakmu” (ayat 21a), yang diikuti oleh tujuan: “supaya jangan tawar hatinya” (ayat 21b). Dalam sebuah tulisan, Pdt. Yakub Tri Handoko mengatakan bahwa fokus rasul Paulus pada larangan ini sangat mungkin menyiratkan keprihatinan Paulus terhadap posisi anak-anak dalam budaya kuno. Anak-anak dianggap sekadar sebagai properti ayah mereka. Dalam kasus-kasus tertentu keadaan anak-anak justru lebih menyedihkan daripada para budak. Ayah berhak menentukan apakah bayi yang lahir layak diberi kesempatan untuk hidup atau tidak. Ayah dapat menjual anak-anaknya menjadi budak. Intinya, selama seorang anak berada di bawah pengawasan ayah, dia menjadi milik ayahnya sepenuhnya.

Dalam konteks kultural seperti inilah, Paulus menasihati para ayah untuk tidak menyakiti hati anak-anak mereka. Terjemahan “sakiti hati” di sini sebenarnya tidak selalu mengandung arti negatif. Arti dasarnya adalah mengaduk-aduk hati seseorang, baik untuk sesuatu yang buruk seperti yang ditulis dalam Kolose 3:21, maupun untuk sesuatu yang baik seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 9:2. Tujuan dari larangan tersebut adalah menjaga hati anak-anak supaya mereka tidak tawar hati. Jadi, gabungan antara menyakiti hati dan tawar hati menyiratkan sebuah tindakan yang menyulut kemarahan dalam hati.

Kemarahan anak-anak tidak selalu diungkapkan di depan ayah secara terang-terangan. Budaya kuno waktu itu sangat membatasi kebebasan ekspresi anak-anak. Akibatnya, kemarahan anak-anak biasanya hanya tertimbun di dalam hati. Dari kemarahan berubah menjadi kepahitan. Kepahitan dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan mental anak. Dalam sebuah keluarga, anak adalah berkat dari Tuhan, anak adalah milik Tuhan. Buatlah anak merasakan kasih setiap hari, sebagaimana kita setiap hari merasakan kasih Tuhan. (AP)

“Hai Bapa-Bapa, Janganlah Sakiti Hati Anakmu Karena Anak Adalah Anugerah Tuhan”