“Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan.” (Mazmur 128:3-4)
Bacaan : Mazmur 128:3-4
Ada dalil umum yang diakui kebenarannya, bahwa “Di balik suami yang sukses, berdiri istri yang cerdas”. Pernyataan tersebut didasarkan atas beberapa fakta yang memang terjadi, misalnya: Franklin Delano Roosevelt dan Eleanor Roosevelt, Pierre Curie dan Marie Curie, Henry II dan Eleanor dari Aquitaine, B.J. Habibie dan Hasri Ainun Habibie Besari, dsb. Sedangkan dalam hubungan anak dan orang tua, Gene A. Getz dalam bukunya “The Measure of a Family” menyebutkan: “Kita membangkitkan amarah anak bila kita melakukan pelecehan secara fisik atau pun psikologis (dengan berlaku kasar dan gagal memperlakukan mereka dengan hormat), mengabaikan mereka, tidak memahami mereka, terlalu berharap kepada mereka, tidak mengasihi mereka bila mereka tidak melakukan suatu kebaikan, memaksa mereka menerima tujuan-tujuan dan cita-cita kita, dan menolak untuk mengakui kesalahan kita. Sebaliknya, kita seharusnya “membesarkan mereka” dengan menjadi contoh bagi anak-anak kita dan memberi pengarahan serta dorongan”.
Keluarga bahagia akan tercipta, ketika semua anggota keluarga berperan serta mewujudkannya. Suami, istri, dan anak-anak; mesti bersinergi dalam mengupayakan suasana keluarga yang penuh sukacita, damai sejahtera, dan bahagia. Jika masing-masing anggota dapat berperan secara optimal, maka keindahan keluarga akan menampilkan pesonanya. Pemazmur dalam Mazmur 128:3-4 menyatakan, “Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan”. Pemazmur memberikan gambaran, bahwa keluarga yang bahagia dan diberkati Tuhan; terwujud dalam diri istri yang bagaikan pohon anggur yang subur, anak-anak bagaikan tunas pohon zaitun, serta suami yang hidupnya takut akan Tuhan. Keluarga bahagia, masih mungkin diwujudkan di setiap jaman; ketika semua anggota keluarga memahami perannya dan bersedia bersinergi dalam perbedaan. Keluarga-keluarga di GKI Karangsaru dan keluarga-keluarga Kristen di manapun berada; tersedia tawaran untuk mengalami kebahagiaan rumah tangga, ketika masing-masing berdaya guna dan bersinergi dalam takut akan Tuhan. (NLU)
“Pesona Keluarga, Wujud Keluarga Tangguh”