“Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari Tuhan! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.” (Yesaya 51:1)
Bacaan : Yesaya 51:1-3
Richard De Haan dalam sebuah renungannya yang berjudul “Memandang Yesus” menceritakan tentang Leslie Dunkin dan anjingnya. Demikian tulisannya, “Leslie Dunkin bercerita tentang anjing yang dimilikinya saat ia masih kecil. Kadang-kadang ayahnya suka menguji kepatuhan anjing itu. Ia meletakkan sepotong daging yang membangkitkan selera di lantai dan memberi perintah, “Tidak boleh!”. Anjing itu, yang tentunya memiliki dorongan yang sangat kuat untuk mendapatkan daging, dihadapkan pada situasi yang sangat sulit — mematuhi atau melanggar perintah tuannya. Dunkin berkata, “Anjing itu tidak pernah mengarahkan pandangannya pada daging. Tampaknya ia merasa bahwa jika ia melakukannya, godaan untuk melanggar perintah itu akan menjadi terlalu besar. Maka ia terus-menerus memandang wajah ayah saya”. Kemudian Dunkin menerapkannya secara rohani demikian, “Ada sebuah pelajaran untuk kita semua. Arahkan selalu pandangan kita pada wajah ‘Tuan’ kita”.
Kisah anjing Leslie yang memilih memandang wajah tuannya, agar tidak melanggar perintah menjadi niat hati yang menolongnya untuk tetap taat. GKI dalam merayakan dan menghayati ulang tahunnya yang ke-32, semestinya terus menjaga karsa pelayanannya dengan mengarahkan hati serta pandangnya kepada Tuhan. Sebagaimana Yesaya memberikan pengajaran kepada umat, “Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari Tuhan! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. Sebab Tuhan menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman Tuhan. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.” (ay. 1,3). GKI wajib mendasarkan karsa pelayanannya atas kehendak dan rancangan Tuhan, tidak berjalan sesuka hati, melainkan selalu mengupayakan terciptanya kehidupan yang penuh kegirangan serta sukacita. GKI tidak membangun menara gading atau kerajaannya sendiri, tetapi menghadirkan Kerajaan Allah yang penuh damai dan sentosa. (NLU)
“Karsa Pelayanan GKI Seturut Dan Sesuai Kehendak-Nya”