Pada masa Yesus hidup dan mengajar, adalah seorang laki-laki pincang yang selalu setia mengikut kemana Yesus pergi. Tak seorang pun yang ingat siapa namanya yang sebenarnya, tapi mereka hanya biasa memanggilnya dengan sebutan : Si Pincang. Ya, karena kakinya yang pincang itulah orang selalu mengejek dan memandang rendah dia.
Tetapi karena kakinya yang pincang itu pula yang membawanya datang kepada Yesus. Dia sudah banyak mendengar cerita tentang Yesus; seorang guru yang pandai mengajar sekaligus seseorang yang banyak membuat mujizat : orang lumpuh dapat berjalan, orang buta disembuhkan, orang yang kerasukan setanpun disembuhkanNya. Oleh karena itulah, dia setia mengikuti kemanapun Yesus pergi dan mengajar, dengan satu harapan di dalam hatinya : Yesus pasti sanggup membuatnya sembuh !
Tetapi segala mimpinya mendadak sirna, begitu dia menyadari bahwa Guru yang selama ini dipujanya harus mati secara memalukan, tergantung di atas kayu salib. Betapa hancur dan kecewa hatinya ketika melihat Yesus yang dihormati dan dipujanya itu seakan-akan sudah tak berdaya lagi. Dan itu berarti, dia tidak akan pernah sembuh !
Pergumulannya terus berlanjut ketika dia mendengar berita bahwa Yesus telah bangkit dari matiNya. Hatinya pun bertanya penuh harap : Apakah itu berarti, ia masih punya kesempatan sembuh dan dapat berjalan seperti orang yang lain ?