“Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!” (Mazmur 128:1-2)
Bacaan : Mazmur 128:1-2
Raymond Hull memiliki kata bijaksana tentang pernikahan, demikian: “Semua perkawinan itu menyenangkan. Namun hidup bersama sesudahnyalah yang menyebabkan segala masalah”. Pernyataan Hull, tidak sepenuhnya benar tetapi juga tidak sepenuhnya salah. Perkawinan atau keluarga memang tidak imun terhadap persoalan dan perbedaan, bahkan pertengkaran. Tetapi perkawinan juga bisa mengalami kebahagiaan dan suasana yang menggembirakan. Apa penyebab perkawinan menyenangkan dan perkawinan penuh masalah? Perkawinan akan mendatangkan sukacita dan kebahagiaan; ketika setiap pasangan melibatkan Tuhan, terus berupaya membangun cinta, dan saling menerima satu dengan yang lainnya. Perkawinan menjadi penuh masalah; ketika setiap pasangan melupakan Tuhan, berlaku egois, tidak setia, tidak saling percaya, dan selalu saling melukai. Sesungguhnya, tidak ada satupun pasangan yang menikah mengharapkan perkawinannya bermasalah. Semua pasangan merindukan perkawinan yang bahagia dan langgeng selamanya.
Lalu, bagaimana caranya agar setiap pasangan atau keluarga bisa merasakan kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga? Pemazmur memberikan nasihat dan pengajaran yang luar biasa. Ia memulai dengan perkataan, “Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” (ay. 1). Setiap orang yang takut akan Tuhan dan hidupnya menurut ketetapan Tuhan, ia pada dasarnya adalah orang yang mampu berbahagia. Jika setiap pasutri merupakan orang-orang yang bisa berbahagia, maka perkawinan yang dibangunnya adalah rumah tangga yang berbahagia dan menyenangkan. Sebaliknya, jika perkawinan tidak dibangun oleh orang-orang yang takut akan Tuhan, maka rumah tangga menjadi rawan dan bisa menjadi ajang pertarungan. Dasar utama perkawinan bahagia adalah setiap pasangan atau setiap anggota keluarga merupakan orang-orang yang takut akan Tuhan. Setiap keluarga yang bisa berbahagia, mereka akan menikmati hari-hari yang baik dan mengalami keadaan yang baik, karena mereka dapat menikmati hasil jerih lelahnya. Oleh karena itu, keluarga-keluarga di GKI Karangsaru atau keluarga-keluarga Kristen di mana-mana tempat; wajib hidup takut akan Tuhan. (NLU)
“Berbahagialah! Itulah Kunci Keluarga Tangguh”