Rumah Yang Rubuh
07/10/2020
Usaha Yang Sia-Sia
09/10/2020

Benteng Yang Kokoh

“… jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1)

Bacaan : Mazmur 127:1

Bacaan kita hari ini merupakan gambaran kedua yang diungkapkan pemazmur akan kesia-siaan orang yang membangun rumah tangga tanpa melibatkan Tuhan. Pemazmur berkata: Jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Benteng adalah bangunan untuk keperluan militer yang dibuat untuk keperluan pertahanan sewaktu dalam peperangan. Benteng sudah dibangun oleh umat manusia sejak ribuan tahun yang lalu dalam berbagai bentuk dan pada akhirnya berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks. Di Indonesia, benteng yang masih ada saat ini umumnya merupakan peninggalan dari kolonialisme Eropa, terutama Belanda.

Pada masa periode Israel kuno, beberapa kota dikelilingi oleh benteng atau tembok kota. Para penjaga tembok kota atau benteng, berjaga-jaga agar benteng kota aman dari gempuran pasukan musuh. Tetapi jika para penjaga itu tidak melibatkan ahli strategi, maka lengah sedikit, pasukan musuh dari luar akan dapat dengan mudah menyerbu dan menghancurkan benteng kota dan meluluh lantakkan seisi kota.

Gambaran ini ingin menjelaskan kepada kita bahwa, rumah tangga yang dibangun tanpa melibatkan Tuhan adalah rumah tangga yang rapuh, rumah tangga yang dengan mudah runtuh jika berhadapan dengan masalah, persoalan yang datangnya dari luar lingkungan keluarga, dari eksternal keluarga. Berbagai tantangan dan godaan yang datang terus menerus dari lingkungan eksternal, dapat menggoyang dan merubuhkan rumah tangga.

Hari-hari ini, godaan dan tantangan dari luar terlihat sangat masif menerpa keluarga-keluarga. Mulai dari munculnya pria atau wanita idaman lain, pengaruh pengedar obat-obatan terlarang, semangat hidup mewah, terus menggerus pertahanan keluarga-keluarga yang ada. Pagi ini Tuhan mengingatkan kita untuk melibatkan Dia dalam berjaga-jada di benteng keluarga kita, agar kita tidak lengah dan tidak salah strategi sehingga keluarga kita tetap kokoh berdiri dengan topangan Tuhan. (AP)

“Benteng Keluarga Dapat Kokoh Berdiri Jika Melibatkan Tuhan Dalam Penjagaannya”