“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” (Matius 6:22-23)
Bacaan : Matius 6:22-23
Rabun senja, rabun ayam, atau yang disebut juga dengan nyctalopia, adalah penurunan daya penglihatan yang dialami seseorang pada senja hari atau pada saat pencahayaan meredup, akibat kerusakan pada fungsi sel batang pada retina. Mata sebagai indera penglihatan diciptakan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi terang atau gelap dalam waktu singkat. Pada rabun senja, terjadi penurunan kemampuan mata untuk beradaptasi atau menyesuaikan penglihatan dengan pencahayaan redup. Hal ini bisa terjadi apabila terdapat degenerasi (penurunan fungsi) pada sel batang, yaitu sel saraf sensorik mata yang bekerja pada pencahayaan redup. Rabun senja juga bisa terjadi apabila terdapat kekurangan pigmen rhodopsin pada sel batang tersebut, bisa karena keturunan, bisa juga karena kekurangan vitamin A.
Bacaan kita hari ini juga berbicara tentang mata, yaitu mata baik dan mata jahat. Apa yang dimaksud dengan ungkapan mata baik dan mata jahat? Dalam tradisi sastra Yahudi, ungkapan mata yang baik adalah metafora atau kiasan bagi sifat murah hati. Sedangkan ungkapan mata yang jahat adalah metafora atau kiasan bagi sifat kikir. Dengan demikian, ayat 22 dan 23 dapat dipahami demikian: Jika engkau murah hati, maka hidupmu akan cerah. Jika engkau kikir, maka hidupmu akan suram.
Orang yang murah hati, hidupnya akan cerah karena memiliki cara pandang yang benar tentang harta milik: memandang harta yang ada bukanlah milik diri sendiri tetapi milik Tuhan dan harus digunakan sesuai kehendak Tuhan, digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Orang yang kikir, hidupnya akan suram karena memiliki cara pandang yang tidak benar tentang harta milik: memandang harta yang ada sebagai milik diri sendiri, digunakan untuk kepentingan diri sendiri, sehingga dihantui ketakutan kalau-kalau harta yang ada tidak cukup untuk dirinya sendiri. (AP)
“Mata Jahat = Kikir = Kesuraman Hidup”