“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.” (Mazmur 145:18)

Bacaan : Mazmur 145:18

David C. Egner menceritakan pengalaman masa kecilnya dalam sebuah renungan singkat. Saat itu ia baru berusia tujuh tahun, kakeknya bekerja sebagai penjaga lingkungan hutan lindung. Pada suatu malam di musim gugur ia mengambil pistol mainan, memanggil anjingnya, lalu menyusuri jalan setapak menuju hutan. Saat itu ia berjalan dengan gagah berani. Tak lama kemudian hari mulai malam dan ia mulai panik. “Kakek!” ia berteriak dengan kencang. “Aku di sini,” kakeknya menjawab dengan tenang dari jarak yang hanya beberapa meter. Rupanya sang kakek melihatnya pergi ke hutan dan mengikuti untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja.

Sebagai pengikut Kristus, terkadang kita menjelajah daerah tak dikenal. Kita suka mencoba hal-hal baru. Dalam pekerjaan-Nya kita mencoba mengambil tanggung jawab yang lebih besar daripada yang pernah kita jalani sebelumnya. Kita menghadapi risiko ditolak saat bersaksi tentang Kristus kepada teman kita. Dan itu adalah hal yang cukup menakutkan. Namun ke mana pun kita pergi, Allah selalu menyertai kita. Janji-Nya untuk selalu dekat dikuatkan dengan kemahahadiran-Nya. Janji-Nya untuk selalu menolong kita didukung oleh kuat kuasa-Nya. Dia pasti mendengar seruan orang-orang yang takut akan Dia (Mazmur 145:19,20). Belajarlah untuk berani mengambil risiko dalam berjalan bersama Allah. Beranikan diri Saudara untuk memasuki pelayanan yang tampak menakutkan atau bersaksi tentang Allah. Ketika kegentaran datang, berserulah kepada Allah, karena Ia yang menyertai dan menjagai Saudara akan mendengar seruan Saudara dan menjawabnya. Dia selalu mendengar seruan Saudara, oleh karena itu jangan enggan berseru kepada-Nya. Panggillah nama-Nya ketika Saudara dilanda ketakutan, kebingungan, kecemasan dalam menapaki perjalanan kehidupan sehari-hari. (AP)

“Allah Tidak Hanya Menyertai Dan Menjagai Saudara, Ia Juga Mendengar Seruan Saudara Dan Ia Akan Menjawabnya”