ADONAI YAHWEH
10/02/2020
Allah: Tuan Yang Mencukupkan
12/02/2020

Allah: Tuan Yang Memampukan

Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (Keluaran 4:10)

Bacaan : Keluaran 4:10-17

Ketika Allah memanggil Musa untuk melayani, ia menjawab, “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah” (Keluaran 4:10). Perkataan itu menandakan bahwa Musa mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara. Mungkin ia gagap. Tuhan berkata kepadanya, “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni Tuhan?” (ayat 11).

Kelemahan, ketidakmampuan, dan kecacatan kita sekalipun, dapat digunakan Allah bagi kemuliaan-Nya. Bukan dengan membuang kelemahan kita, tetapi dengan menganugerahi kita kekuatan dan memakai keterbatasan kita demi kebaikan. Bila kelemahan membuat kita mencari Allah dan bergantung kepada-Nya, berarti kelemahan-kelemahan itu justru menolong kita dan tidak menghalangi kita. Kelemahan-kelemahan ini justru merupakan hal terbaik yang dapat kita alami, karena pertumbuhan kita dalam keberanian, kekuatan, dan kebahagiaan tergantung pada hubungan kita dengan Tuhan dan seberapa besar kepercayaan kita kepada-Nya. Ketika Musa diberikan tugas oleh Allah, ia sadar bahwa dirinya memiliki kekurangan yang mungkin akan dapat menghambat dirinya untuk mengemban tugas tersebut. Allah mengetahui akan keterbatasan Musa dan Ia tidak tinggal diam. Allah menempatkan Harun di sisi Musa untuk dapat bekerjasama saat melaksanakan Tugas dari Allah. Mengapa Allah menempatkan Harun di sisi Musa? Mengapa Allah tidak membuat Musa menjadi pandai berbicara? Apakah Allah tidak bisa merubah Musa menjadi sosok yang pandai dan terampil dalam berbicara? Melalui kisah ini Allah ingin menunjukkan bahwa cara-Nya dalam memperlengkapi hamba-Nya sungguh sangat beragam. Allah dapat memampukan hamba-Nya untuk melaksanakan tugas yang diberikan-Nya dengan cara yang beragam. (AP)

“Ketika Kita Mengakui Allah Sebagai Tuan Di Atas Segala Tuan Maka Ia Akan Memampukan Dan Memperlengkapi Kita”